Pangkalpinang (ANTARA) - PT Timah Tbk batal menggunakan  besek untuk mewadahi daging kurban yang dibagikan kepada masyarakat kurang mampu di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, karena tidak adanya perajin dan ketersediaannya di daerah itu.

"Pada Idul Adha tahun ini, kita terpaksa menggunakan kantong plastik bening untuk membungkus daging kurban," kata Ketua Panitia pemotongan hewan kurban PT Timah Tbk, Saiful di Masjid Al Furkon Pangkalpinang, Minggu.

Ia mengatakan sebelum pemotongan hewan kurban ini, panitia sudah survei dan mencari besek di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung khususnya Kota Pangkalpinang untuk wadah daging kurban ini.

"Kita tidak menemukan besek dalam jumlah banyak untuk wadah daging kurban yang akan disalurkan kepada masyarakat kurang mampu di lingkungan perusahaan," ujarnya.

Oleh karena itu, panitia masih menggunakan kantong plastik berwarna bening, sebagaimana anjuran Kementerian Kesehatan untuk menjaga higienis dan kebersihan daging kurban tahun ini.

"Pada tahun ini kita memilih besek karena lebih ramah lingkungan, bagus dan kualitas daging juga bisa terjaga dengan baik," katanya.

Menurut dia saat ini sebagian panitia pemotongan hewan kurban di Pulau Jawa sudah menggunakan besek untuk daging kurban, karena ketersediaan kerajinan bambu di daerah itu sangat banyak, sementara di Bangka Belitung kurang bahkan tidak ada perajin ayaman bambu tersebut.

"Mudah-mudahan Idul Adha tahun depan, kita sudah menggunakan besek untuk membungkus daging kurban dan ini sebagai bentuk dukungan perusahaan menyukseskan program pemerintah dalam mengurangi penggunaan plastik di masyarakat," katanya.

Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan Anggi Siahaan mengatakan PT Timah Tbk pada Idul Adha tahun ini menyumbangkan 112 ekor sapi kurban dibagikan kepada masyarakat di seluruh wilayah operasional perusahaan di Pulau Bangka, Belitung dan Kundur.

"Selaku entitas negara, perusahaan akan terus melaksanakan komitmen dengan wujud yang konkret. Sesuai dengan fungsinya, manfaat hadirnya BUMN harus terus dirasakan oleh masyarakat," katanya. ***3***

Pewarta: Aprionis
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019