perawatan jamaah yang sakit masih ditanggung pemerintah hingga usai pemulangan saja
Palembang (ANTARA) - Seorang haji asal kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung atas nama Ismail Ahmad tertunda pulang ke Tanah Air karena sakit dan masih dirawat di rumah sakit di Arab Saudi.

Seharusnya haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 9 itu tiba di Palembang Minggu malam, namun karena sakit terpaksa pemulangannya tertunda, kata Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Palembang Saefudin Latief di Palembang, Senin.

Haji yang sakit tersebut sekarang ini masih dirawat di RS Annur Arab Saudi yang diharapkannya segera sembuh.

Jadi bila nantinya dia sembuh ia dapat pulang dengan bergabung pada Kloter berikutnya, ujar dia.

Namun, lanjut dia, perawatan jamaah yang sakit masih ditanggung pemerintah hingga usai pemulangan saja.

Jamaah Kloter 9 yang tiba di Palembang Minggu malam merupakan gabungan jamaah dari Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung ditambah dari Kota Palembang, Sumsel.

Jamaah dari Bangka Belitung itu bergabung ke Sumsel karena mereka masuk rombongan Embarkasi Palembang sehingga pemberangkatan dan pemulangannya melalui Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

Untuk jamaah dari Bangka Belitung hanya ada tiga Kloter dari 19 kelompok yakni Kloter 7, 8 dan 9, dan pemulangan terakhir adalah Minggu malam.

Sementara Kloter berikutnya yakni 10 hingga 19 semuanya asal Sumsel seperti di antaranya, Kabupaten Lahat, Muaraenim, Ogan Ilir.

Pemulangan jamaah haji akan berakhir pada 4 September mendatang yang diharapkan berjalan lancar seperti saat pemberangkatan, ujar dia.

Sebelumnya Ketua PPIH Debarkasi Palembang HM. Alfajri Zabidi menjelaskan, tahun ini Embarkasi/Debarkasi Palembang memberangkatkan 8.509 orang dengan rincian 7.166 asal Sumsel, 1.248 asal Babel, dan 95 petugas kloter.


Baca juga: Jamaah haji Debarkasi Palembang yang sudah tiba 2.693 orang
Baca juga: Sakit di RS Saudi, Titin tertunda pulang

 

Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019