Walaupun kemarau terjadi, namun bukan berarti Kalteng sama sekali tidak mengalami hujan. Namun memang intensitas hujan yang terjadi lebih sedikit jika dibandingkan musim hujan.
Palangka Raya (ANTARA) - Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Kota Palangka Raya, potensi hujan di wilayah Kalimantan Tengah meningkat hingga akhir Agustus 2019 mendatang.

"Hingga akhir Agustus 2019, diperkirakan hujan akan terjadi dengan intensitas rendah, sedang hingga lebat," kata Prakirawan BMKG Tjilik Riwut Reniata di Palangka Raya, Senin.

Menurutnya, selama beberapa hari ke depan, yaitu 28 Agustus, Kalteng bagian tengah diperkirakan akan terjadi hujan lokal dengan intensitas dari rendah, sedang hingga lebat.

Kalteng bagian tengah yang BMKG maksud, yaitu Kabupaten Barito Utara, Barito Selatan, Gunung Mas, Katingan, Kapuas, Murung Raya serta Kota Palangka Raya. Diperkirakan hingga akhir Agustus 2019 terjadi hujan, namun setelahnya akan kembali mengering.

Baca juga: Seruyan gelar shalat istisqa mohon diturunkannya hujan

Baca juga: Kalteng berpotensi hujan seminggu ke depan


Selama musim kemarau kering ini, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sering terjadi pada sejumlah wilayah di Kalteng, diantaranya di kawasan Palangka Raya, Kotawaringin Timur dan beberapa lainnya.

Namun, hujan yang terjadi dalam beberapa kali kesempatan, tampaknya mulai memengaruhi kondisi lingkungan, yakni menurunkan potensi karhutla di wilayah setempat.

"Walaupun kemarau terjadi, namun bukan berarti Kalteng sama sekali tidak mengalami hujan. Namun memang intensitas hujan yang terjadi lebih sedikit jika dibandingkan musim hujan," katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, hujan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir di sejumlah wilayah di Kalteng merupakan hal wajar. Hanya saja dikarenakan musim kemarau, intensitasnya terbilang rendah atau ringan.

Turunnya hujan disambut gembira oleh warga Kalteng, sebab akan berdampak pada penurunan intensitas karhutla. Selama ini karhutla banyak menimbulkan kerugian akibat dampak asap, misalnya gangguan kesehatan dan aktivitas lainnya.

Bahkan masyarakat di sejumlah daerah, misalnya Palangka Raya hingga Seruyan, sempat menggelar shalat istisqa guna memohon diturunkannya hujan kepada Allah agar karhutla bisa segera berakhir.*

Baca juga: BMKG jelaskan penyebab hujan es Kotawaringin Timur

Baca juga: BMKG imbau masyarakat Kalteng mewaspadai hujan lebat disertai angin-petir

Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019