Saat sekarang kita sedang merasakan fenomena alam berupa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang juga sebagai salah satu faktor penyebab polusi udara,
Arosuka (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, menanam flora identitas Sumatera Barat, pohon Andalas dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup dan Ozon Internasional di Taman Hutan Kota Wisata (THKW) setempat.

"Penanaman pohon Andalas ini sebagai langkah awal untuk melestarikan flora identitas Sumatera Barat dengan moto 'Mari Selamatkan dan Hijaukan Kembali Untuk Masa Depan Bumi Kita'," kata Bupati Solok, Gusmal di Arosuka, Kamis.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menargetkan penanaman pohon seluas 207.000 hektare pada 2019 dan terfokus pada 15 Daerah Aliran Sungai (DAS) Prioritas, 15 Danau prioritas, 65 dam atau bendungan dan daerah-daerah rawan bencana.

Baca juga: Cegah abrasi, warga Jatim diajak tanam cemara udang

Gusmal menyebutkan gerakan ini memberikan dampak yang lebih besar jika seluruh pihak berpartisipasi dengan target menanam dan memelihara 25 pohon seumur hidup.

Salah satu inovasi yang dilakukan oleh pemerintah Sumatera Barat bekerjasama dengan seluruh kabupaten atau kota yang melakukan pelestarian lingkungan dengan menanam Pohon Andalas.

Pohon Andalas merupakan flora identitas Provinsi Sumatera Barat yang ditetapkan melalui Kepmendagri Nomor 522.51-414-1990 tanggal 14 Agustus 1990.

Gusmal mengimbau supaya segala hal dilakukan dalam upaya menjaga lingkungan, terutama menanam pohon, tidak membakar lahan untuk pertanian, tidak membuang sampah sembarangan dan lainnya.

Baca juga: Kendalikan polusi udara, gubernur ajak warga Jatim berperan serta

Ia menyebutkan secara nasional, pemerintah menggunakan tema biru langitku, hijau bumiku dalam peringatan Lingkungan Hidup tahun ini.

Menurutnya, pohon memiliki peran penting untuk mengurangi polusi udara dari kendaraan bermotor maka upaya-upaya untuk membuat kota menjadi lebih hijau dan udara bersih.

"Saat sekarang kita sedang merasakan fenomena alam berupa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang juga sebagai salah satu faktor penyebab polusi udara," ujarnya.

Menurutnya, berbagai upaya pengendalian polusi udara dan pelindungan lapisan ozon perlu diimbangi dengan gerakan menanam kapasitas reduksi polusi udara.

Hari Ozon Internasional setiap tahunnya diperingati pada 16 september didedikasikan untuk pelestarian Bumi dan pelindungnya lapisan ozon.

Baca juga: Ikadil Unsri tanam 2.000 pohon ajak jaga udara bersih

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019