Permintaan calon mahasiswa dari luar negeri untuk mengikuti pendidikan di Unsri mulai terasa meningkat akhir-akhir ini
Palembang (ANTARA) - Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatera Selatan berupaya memaksimalkan terselenggaranya proses belajar mengajar yang berkualitas, efisien dan produktif dengan menerapkan kurikulum yang relevan dan mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) pada 2020.

Rektor Unsri Prof Anis Saggaf seusai acara Dies Natalis ke-59 di Palembang, Jumat, mengatakan, selain memaksimalkan kurikulum yang relevan dengan KKNI, pihaknya juga berupaya memuat keunikan atau keunggulan keilmuan yang didukung teknologi informasi.

"Salah satu tujuan pendidikan tinggi adalah menghasilkan lulusan yang dapat melaksanakan pembangunan sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional," katanya.

Mengingat kebutuhan pembangunan nasional selalu berubah sesuai dengan perubahan situasi regional maupun global,kata dia,  Unsri berupaya mengimbanginya dengan menyesuaikan diri terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan informasi dunia.

Hal tersebut, katanya, merupakan tantangan utama yang dihadapi pihaknya bersama lembaga pendidikan tinggi lainnya di Tanah Air memasuki abad XXI, yang akan diawali dengan era persaingan bebas dan keterbukaan pasar regional (ASEAN Free Trade Area-AFTA) serta persaingan bebas dan keterbukaan pasar Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Coorporation-APEC) tahun 2020.

Angin keterbukaan pasar tersebut, katanya, dalam beberapa tahun terakhir dirasakan mulai menyentuh kampus kebanggaan masyarakat Sumsel itu.

"Permintaan calon mahasiswa dari luar negeri untuk mengikuti pendidikan di Unsri mulai terasa meningkat akhir-akhir ini," katanya.

Hal tersebut, katanya,merupakan fenomena yang menggembirakan sekaligus merupakan tantangan yang harus dihadapi bersama sivitas akademika,

Menurut dia, konndisi itu menggembirakan karena Unsri telah mulai diperhitungkan sebagai perguruan tinggi yang berkualitas untuk diminati oleh calon mahasiswa dari luar negeri.

Sedangkan dinilai sebagai tantangan. katanya, hal itu menuntut dilakukannya perbaikan, peningkatan dan pengembangan institusional di segala aspek sehingga standar akademik Unsri benar-benar setara dengan perguruan tinggi di luar negeri setidak-tidaknya dalam kawasan regional.

Memasuki abad XXI perguruan tinggi di Indonesia termasuk Unsri, katanya, harus dapat menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas dan mampu berperan dalam masyarakat global.

Menurut dia hal itu menuntut dilakukannya peningkatan jumlah, mutu serta sarana akademik dan nonakademik seiring dengan upaya memperbaiki administrasi dan manajemen organisasi.

Dalam upaya mempersiapkan diri menghadapi tantangan abad XXI, Unsri telah melakukan pengkajian lingkungan internal untuk melihat kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness), dan pengkajian lingkungan eksternal untuk melihat peluang (Oppurtunities) dan tantangan (Threat) yang akan dihadapi, demikian Anis Saggaf.

Baca juga: Unsri wajibkan semua dosen melakukan pengabdian masyarakat

Baca juga: Lima mahasiswa Unsri Palembang diundang ke Boston

Baca juga: Rektor Unsri datangi aksi mahasiswa di Kantor Gubernur Sumsel

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019