Bogor (ANTARA) - Salah seorang warga negara Indonesia (WNI) di Wuhan China, Almer Belmiro Putrawan, yang dievakuasi ke Natuna di Kepualuan Riau dan telah menjalani masa observasi selama 14 hari, dijadwalkan akan bertemu dengan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, di Balai Kota Bogor, Senin siang.

Berdasarkan informasi dari Humas Pemerintah Kota Bogor, Ahad malam, menyatakan Bima akan menerima Almer setelah dinyatakan negatif Covid-19 (virus corona) dan telah kembali ke rumah orang tuanya di Kota Bogor.

Wali Kota Bogor dijadwalkan akan didampingi Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor dan Camat Bogor Utara, sedangkan Almer Belmiro akan didampingi pihak keluarga.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 285 (WNI) yang diobservasi di Natuna selama 14 hari setelah dievakuasi dari Wuhan China, dan dinyatakan negatif dari Covid-19. Itu artinya, seluruh WNI yang dikarantina di Natuna, dinyatakan sehat.

Baca juga: Niken lanjut kuliah secara daring setelah masa observasi Natuna

Baca juga: Usai jalani observasi di Natuna, Yusuf mulai besok lanjutkan kuliah

Baca juga: Pulang dari Natuna, WNI asal Sulsel dijemput langsung keluarga


WNI yang dikarantina di Natuna, Kepulauan Riau, sudah diterbangkan ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Sabtu (15/2), untuk kemudian dipulangkan ke daerahnya masing-masing.

Tercatat, sembilan warga Jawa Barat, salah seorang di antaranya adalah, Almer Belmiro Putrawan, warga Bogor Utara, Kota Bogor.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mendapat informasi bahwa WNI asal Wuhan, China, yang telah menjalani dikarantina Natuna, Kepulauan Riau, akan diterbangkan ke Jakarta dan dijadwalkan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Sabtu (15/2) pukul 15:00 WIB.

"Penjemput yang direkomendasikan adalah penghubung dan keluarga," katanya.*

Baca juga: Mahasiswi asal Bekasi bersiap lanjut kuliah sepulang dari karantina

Baca juga: Lima WNI peserta observasi di Natuna tiba di Yogyakarta

Baca juga: Menari hingga cinta lokasi di hanggar observasi WNI dari Wuhan

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020