Dari negara lain masih banyak, saya tadi melihat ada dari Turki, Iran
Jakarta (ANTARA) - Jamaah sekaligus tim travel penyelenggara umroh asal Bandung Safari Suci yang saat ini sudah berada di Mekah mengatakan saat ini masih banyak jamaah umrah asal Indonesia dan dari negara lain seperti Turki dan Iran yang berada di Arab Saudi selepas pengumuman penangguhan sementara akses masuk warga negara asing ke negara itu.

"Saat melaksanakan tawaf dan sai itu pun banyak bertemu dengan jamaah dari Indonesia, jumlahnya normal, sudah biasa, tidak ada jadi berkurang atau apa. Dari negara lain masih banyak, saya tadi melihat ada dari Turki, Iran," kata salah satu petugas dan pembimbing umroh dari Safari Suci Travel Haji dan Umroh Arif Chandra saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (27/2).

Arif yang saat ini berada di Mekah mengatakan rombongan jamaah umrah asal Indonesia masih dapat menjalankan ibadah di Tanah Suci dengan aman dan normal seperti biasanya.

Dia memaklumi kebijakan pemerintah Saudi yang mencoba melindungi negaranya dari cirus COVID-19 karena sering didatangi oleh orang dari banyak negara. Namun dia berharap penangguhan akses masuk ke Arab Saudi untuk Indonesia mendapat pengecualian karena hingga kini tidak ada kasus virus corona di Indonesia.

Baca juga: Jamaah umroh di Mekah: Aman-aman saja
Baca juga: Revisi kebijakan penangguhan diharapkan penyelenggara umrah


Pihak Kerajaan Arab Saudi mengeluarkan kebijakan penangguhan akses masuk bagi warga negara asing ke wilayahnya sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona baru COVID-19 di Tanah Suci.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah melalui keterangan tertulisnya mengatakan jamaah umrah asal Indonesia yang sedang berada di wilayah Arab Saudi masih bisa melanjutkan kegiatan ibadah seperti biasa termasuk berziarah ke Madinah. Informasi yang diperoleh dari otoritas Bandara Internasional King Abdulazia Jeddah menyebutkan penangguhan sementara penerbangan jamaah umrah ke Arab Saudi dari seluruh negara.

Larangan masuk ke Arab Saudi juga diberlakukan bagi warga asing dari negara-negara yang terpapar virus corona COVID-19, yang oleh otoritas kesehatan Saudi dinilai berbahaya.

Berdasarkan laporan situasi harian dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) per tanggal 25 Februari 2020, beberapa negara di kawasan Timur Tengah mulai menunjukkan peningkatan signifikan kasus COVID-19.

Kasus COVID-19 paling banyak di wilayah Timur Tengah dilaporkan terjadi di Iran (95) dengan penambahan 34 kasus baru, Bahrain (26) bertambah 18 kasus baru, Uni Emirat Arab (13), Kuwait (12) bertambah empat kasus baru, Irak (5) bertambah empat kasus, Oman (4) bertambah dua, Afghanistan (1), Lebanon (1), dan Mesir (1).

Bahkan tim dari WHO dikirimkan ke Iran untuk memberikan bantuan dukungan bagi negara Islam tersebut untuk mengendalikan virus COVID-19 yang mulai meningkat secara signifikan.

Baca juga: KBRI Riyadh jelaskan sikap Arab Saudi tangguhkan layanan umrah

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020