Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, merealisasikan terobosan kebijakannya dengan melibatkan kelompok rentan dalam perencanaan pembangunan melalui wadah "Musrena Keren" (musyawarah perempuan, anak, disabilitas dan kelompok rentan).

Komitmen itu setidaknya terlihat dari penyelenggaraan Musrena Keren di 14 kecamatan yang ada di daerah itu, dan puncaknya terjadi penyelenggaraan Musrena Keren tingkat Kabupaten Trenggalek yang dilaksanakan di Pendopo Manggala Praja Nuraga, Trenggalek, Kamis.

Menurut Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, musyawarah perencanaan pembangunan dengan forum yang diisi kaum perempuan, anak, disabilitas dan kelompok rentan itu menjadi satu-satunya di Indonesia saat ini.

"Musrena Keren di Trenggalek, karena ingin suara perempuan, anak, disabilitas dan kelompok rentan lebih didengar oleh pemerintah. Dengan begitu ada keberpihakan pemerintah terhadap kelompok rentan dan pemerintahan yang lebih inklusif itu benar-benar terwujud di Trenggalek," kata Nur Arifin.

Baca juga: Bupati Trenggalek jadi nominator IVLP di Amerika Serikat

Senada, Ketua tim Penggerak PKK Trenggalek, Novita Hardini Mochamad menambahkan, Musrena Keren diharapkan menjadi wadah bagi perempuan, anak, disabilitas dan kelompok rentan untuk terlibat dalam pembangunan melengkapi tahapan Musrenbang.

Sebab, menurut dia, perempuan yang getol memperjuangkan perempuan dan kelompok rentan ini juga menyebut musyawarah perempuan, anak, disabilitas dan kelompok rentan yang digelar Trenggalek, merupakan yang pertama dan satu-satunya yang ada di Tanah Air.

Sementara itu, Perwakilan Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) Jawa Timur, Sarwo Edi mengapresiasi terselenggaranya Musrenakeren di Trenggalek yang digelar untuk kesekian kalinya.

"Ada banyak yang keren-keren di Trenggalek dan semoga Trenggalek Meroket dengan keren," ujar Sarwo Edi.

Baca juga: Unicef apresiasi kegiatan "musrena keren" di Trenggalek

Selain "Musrena Keren" di Trenggalek ada sekolah perempuan, anak, disabilitas dan kelompok rentan (Sepedakeren) yang merupakan sekolah vokasi untuk perempuan dan kelompok rentan agar lebih berdaya dan juga Rumah perempuan.

"Pokoknya banyak yang kerenlah," ujarnya.

Dia mengatakan dengan menggelar Musrena Keren maka ada keberpihakan pemerintah di Trenggalek terhadap kelompok rentan, karena diakomodir dalam perencanaan pembangunan, ujarnya.

Baca juga: Trenggalek komitmen dukung pengembangan kawasan Selingkar Wilis

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020