Surabaya (ANTARA) - Pimpinan DPRD Kota Surabaya mengusulkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meliburkan siswa SMA/SMK menyusul siswa tingkat PAUD, SD dan SMP di Surabaya diliburkan mulai Senin (16/3) hingga Sabtu (21/3) sebagai antisipasi penyebaran virus corona atau COVID-19.

"Saya usul gubernur meliburkan SMA/SMK. Ini sekeluarga kan ada yang putra putrinya SD, SMP dan SMA/SMK. Semoga bisa menjadi bahan pertimbangan," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti di Surabaya, Minggu.

Baca juga: Pemerintah Kota Surabaya diminta pertimbangkan "lockdown"

Menurut Reni, hal ini disampaikan karena hingga saat ini belum ada pernyataan dari Gubernur Jatim terkait rencana meliburkan siswa SMA/SMK. Apalagi sejumlah daerah seperti DKI Jakarta, Banten dan Provinsi Jateng sudah mengambilkan keputusan untuk meliburkan siswanya.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyayangkan jika keputusan meliburkan siswa malah muncul lebih dahulu di Pemkot Surabaya.

Baca juga: Antisipasi dampak COVID-19, siswa SD dan SMP di Surabaya diliburkan

Diketahui Dinas Pendidikan Kota Surabaya mengeluarkan dua surat yakni Nomor: 420/5584/436.7.1/2020 terkait pemberitahuan kepada kepala lembaga pendidikan untuk meliburkan peserta didik untuk Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak, Taman Penitipan Anak dan Pos PAUD Terpadu mulai Senin (16/3) hingga Sabtu (21/3).

Surat pemberitahuan kedua dengan Nomor: 420/5591/436.7.1/2020 terkait pemberitahuan kepada kepala sekolah untuk meliburkan peserta didik di SD/MI, SMP/MTs dan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) mulai Senin (16/3) hingga Sabtu (21/3).

Hal sama juga disuarakan Sekretaris Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur Isa Ansori. Menurut Isa, meski Gubernur Jatim melalui Dinas Pendidikan Jatim belum mengeluarkan surat edaran imbauan untuk libur sekolah, maka ada baiknya semua orang tua mengeluarkan suratnya sendiri untuk meminta dispensasi anaknya libur atau belajar di rumah.

"Ini sebagai upaya membangun partisipasi masyarakat untuk melindungi anaknya masing masing. Saatnya masyarakat juga waspada terhadap diri dan keluarganya," katanya.

Baca juga: DPRD Surabaya dukung TK-SD-SMP diliburkan antisipasi dampak COVID-19
Baca juga: Anggaran penanganan COVID-19 di Surabaya siap ditambah
Baca juga: Lima WNA ditolak masuk Juanda bukan karena COVID-19

 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020