Palembang (ANTARA) - PT Semen Baturaja (Persero) Tbk memperkirakan serapan pasar semen bakal melemah hingga 20 persen pada semester I/2020 karena terdampak wabah Virus Corona baru atau COVID-19.

Vice President Corporate Secretary PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) Basthony Santri, Senin, mengatakan hingga Februari saja penjualan SMBR sudah terkoreksi sebesar 14 persen karena penurunan permintaan di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) sebesar 12 persen.

Namun perseroan tetap optimistis akan terjadi pertumbuhan penjualan sepanjang 2020 karena ditopang pertumbuhan sektor properti dan infrastruktur yang menjadi penyerap utama sektor semen.

Baca juga: Kementerian PUPR ingin pengembang bantu bangkitkan pasar properti

Dalam upaya meredam penurunan permintaan semen karena dampak pelemahan ekonomi akibat wabah COVID-19, SMBR telah mempersiapkan beberapa strategi.

Perusahaan yang memiliki pabrik di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan ini akan mendiversifikasi produk turunan semen, melakukan efisiensi biaya di berbagai lini serta menetapkan strategi pemasaran yang berfokus pada peningkatan penjualan semen di pasar basis SMBR.

Baca juga: PUPR berharap belanja infrastruktur pertahankan daya beli publik

SMBR pun mengharapkan adanya pertumbuhan permintaan semen di sektor ritel sehubungan dengan stimulus atau insentif perumahan yang diberikan pemerintah.

Selain itu adanya pembagian dana desa tahap pertama di bulan Mei yang juga diharapkan dapat mendorong peningkatan penjualan semen SMBR.

Baca juga: Menteri ESDM: Program listrik desa terkendala infrastruktur di pelosok
 

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020