Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono mengku tidak mengetahuoi dua putra mantan Presiden Soeharto, Tommy Soeharto dan Siti Hardiyanti Rukmana (Tutut), mencalonkan diri sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar.

"Saya belum tahu, kapan majunya dan kalau mundur kapan mundurnya, karena saya belum pernah mendengar langsung pernyataan dari Tommy dan Tutut," kata Agung Laksono menjawab pertanyaan pers di Jakarta, Kamis.

Agung mengaku masih memerlukan konformasi lagi apakah betul Tommy Soeharto dan Tutut akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar.

"Jangan-jangan hanya didorong saja oleh orang lain. Kalau cuma katanya, katanya, itu belum pasti," kata Agung.

Agung menegaskan, calon ketua umum Partai Golkar harus mempersiapkan diri, didukung pengurus daerah, memiliki program penggalangan dukungan, memiliki visi dan misi yang jelas, serta memiliki konsep program ke depan.

Seseorang tidak bisa begitu saja maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar.

"Saya belum lihat hal-hal tersebut pada Tommy dan Tutut," kata Ketua DPR RI ini.

Prinsipnya, kata dia, setiap kader dan anggota Partai Golkar memiliki hak untuk maju sebagai calon ketua umum, namun harus memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus sesuai dengan klausul yang tercantum dalam AD/ART partai.

Agung menjelaskan, persyaratan calon Ketua Umum Partai Golkar saat ini masih digodog oleh tim panitia pengarah Munas yang diketuai Samsul Muarif dan akan dituangkan dalam prosedur tata cara pemilihan.

"Dalam prosedur tersebut dicantumkan syarat-syaratnya antara lain, aktif sebagai pengurus Partai Golkar sekian lama dan tidak pernah terputus," katanya.

Ditegaskannya, sampai saat ini baru ada tiga nama calon Ketua Umum Partai Golkar yakni Ketua Dewan Penasihat Surya Paloh, Anggota Dewan Penasihat Aburizal Bakrie, dan Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) Yuddy Chrisnandi.

Sedangkan peserta Munas adalah perwakilan dewan pengurus pusat (DPP), dewan pengurus daerah (DPD) tingkat provinsi, DPD tingkat kabupaten/kota, serta organisasi sayap Partai Golkar, demikian Agung. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009