Ambon (ANTARA News) - Warga Saumlaki, ibukota Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Kabupaten Maluku Barat Daya, panik dan membunyikan kentongan dan tiang listrik saat gempa tektonik berkekuatan 7,3 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah itu, Sabtu malam.

"Warga berhamburan keluar rumah dan membunyikan kentongan serta memukul tiang listrik sebagai tanda bahaya agar menyelamatkan diri ke ke tempat aman," kata Mouthy Siswabessy, Warga Kota Saumlaki, kepada ANTARA, Minggu dinihari.

Gempa berkekuatan besar dan berpotensi menimbulkan tsunami itu, terjadi sekitar pukul 23.40 WIT dengan ke pada lokasi 6,23 Lintang Selatan dan 130,60 Bujur Timur pada kedalaman 165 kilometer di bawah permukaan laut..

Letak gempa pada 209 kilometer arah barat laut Kota Saumlaki dan dirasakan hingga ke Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Tual dan Maluku Tenggara serta Kota Ambon.

Siwabessy mengisahkan, anak-anak dan orang tua panik dan berlarian ke dataran tinggi karena takut terjadi tsunami.

"Sedangkan laki-laki kebayakan menuju arah pantai untuk melihat tanda-tanda adanya tsunami seperti air laut surut secara tiba-tiba, tetapi tanda-tanda itu tidak terlihat sama sekali," ujarnya.

Belum ada laporan kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat gempa yang mengguncang Saumlaki itu.

Warga sempat berada di jalan dan tempat-tempat yang dianggap aman, tidak berani kembali ke rumahnya selama 30 menit.

"Saat ini kebanyakan warga telah kembali ke rumah dan hanya duduk saja di rumah dan halaman masing-masing karena warga khawatir setelah tidur gempa akan terjadi kembali," ujarnya.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Maluku, Irwan Slamet, mengkonfirmasikan gempa itu dan menyebutkan gempa terasa hingga Dobo, Tual, Maluku Tenggara, dan Kota Ambon. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009