Suka Makmue (ANTARA) - Pengikut Tarekat Syattariyah di wilayah Aceh merayakan Idul Adha 1441 Hijriah pada Kamis, lebih dulu ketimbang mayoritas warga Muslim di Tanah Air yang akan merayakannya pada Jumat (31/7) sesuai hasil sidang isbat pemerintah mengenai penetapan awal bulan Zulhijah.

Ribuan pengikut tarekat tersebut pada Kamis pagi melaksanakan Shalat Idul Adha di Kompleks Masjid Peuleukung, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Aceh.

Para pengikut Tarekat Syattariyah juga menggelar Shalat Idul Adha berjamaah di Kecamatan Seunagan dan Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya serta Kabupaten Aceh Barat.

Di Masjid Peuleukung, Abu Said Kamaruddin menjadi imam Shalat Idul Adha dan Teuku Raja Keumangan menjalankan tugas sebagai khatib.

Dalam khutbahnya, Teuku Raja Keumangan mengajak para pengikut Tarekat Syattariyah meningkatkan ibadah kepada Allah SWT sesuai ajaran Baginda Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Teuku Raja Keumangan juga mengajak warga Muslim mengikuti anjuran pemerintah untuk menjalankan protokol pencegahan COVID-19 dalam beraktivitas. "Sehingga masyarakat Aceh selalu sehat," katanya.

Ia menambahkan, perayaan Idul Adha kali ini merupakan perayaan Idul Adha pertama setelah Abu Habi Qudrat, mursyid utama Tarekat Syattariah ajaran Abu Habib Muda Seunagan, berpulang ke rahmatullah.

Baca juga:
Jamaah syariah Padang Pariaman "maniliak" tentukan 1 Syawal 1440 H
Menag mengingatkan agar protokol kesehatan dijalankan saat Idul Adha
Panitia pelaksanaan Shalat Idul Adha 1441 Hijriah membagikan masker kepada jamaah yang akan menunaikan Shalat Id di Kompleks Masjid Peuleukung, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Kamis (30/7/2020). (ANTARA/Teuku Dedi Iskandar)

 

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020