Putra saya berusia 21 bulan dan selama saya berada di Moskow, saya tidak dapat menikmatinya
Jakarta (ANTARA) - Pemain yang turut membawa Jerman menjuarai Piala Dunia 2014, Benedikt Hoewedes, memutuskan gantung sepatu pada usia 32 tahun karena alasan-alasan keluarga, demikian dilansir AFP, Jumat.

Ia mencatatkan 44 penampilan untuk timnas Jerman sebagai bek tengah dan fullback, serta bermain pada setiap pertandingan saat Jerman mengamankan gelar dunia keempat di Brazil.

Hoewedes tampil pada lebih dari 330 pertandingan untuk Schalke 04 sebelum menghabiskan musim 2017/2018 sebagai pemain pinjaman di Juventus. Ia kemudian pindah ke Lokomotiv Moscow dan bermain di sana untuk dua musim selanjutnya. Klub Rusia tersebut telah sepakat membatalkan kontrak Hoewedes pada Juni.

Baca juga: Enam tahun silam, Brazil dipermalukan Jerman dalam lakon Mineirazo

"Belakangan ini saya bersama istri dan putra saya berkemah di selatan Prancis," demikian disampaikan Hoewedes kepada Der Spiegel pada wawancara yang dipublikasikan pada Jumat.

"Saya menyadari betapa gembiranya melihat putra saya berada di samping saya. Sepak bola terlihat menjadi tidak penting."

"Putra saya berusia 21 bulan dan selama saya berada di Moskow, saya tidak dapat menikmatinya. Dan saya menderita karena hal itu," tambahnya.

Baca juga: Hoewedes perpanjang kontrak di Schalke sampai 2020

"Merupakan hal yang sulit untuk menceburkan diri, untuk melepas kesempatan bermain di depan stadion-stadion yang penuh (oleh penonton). Mungkin periode ini dengan virus corona dan pertandingan-pertandingan kosong merupakan pertanda."

Hoewedes juga mengkritik perkembangan "brutal" sepak bola, yang semakin membuat olahraga itu berjarak dengan para penggemar.

Ia merupakan anggota timnas Jerman pada Piala Dunia 2014 ketujuh yang pensiun dari sepak bola. Dua pekan silam, mantan pemain Borussia Dortmund Andre Schuerrle telah lebih dahulu gantung sepatu meski masih berusia 29 tahun.

Baca juga: Andre Schurrle umumkan gantung sepatu pada usia 29 tahun

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020