Palembang (ANTARA) - Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap telah menyelesaikan pembangunan gedung asrama di Pondok Pesantren Nurul Iman Desa Ujung Taanjung Kabupaten Banyuasin yang sebelumnya hanya beratapkan daun nipah.

Ketua ACT Sumsel, Deni Marlesi, Kamis, mengatakan gedung permanen tersebut dibangun sejak Maret 2020 dengan luas 25 x 8 meter, terdiri dari enam lokal ruang asrama dan biaya pembangunan berasal dari hasil urun dana para dermawan melalui platform Indonesiadermawan.id.

"Pengumpulan dana yang telah mencapai angka Rp500 juta kami implementasikan untuk membangun asrama secara bertahap, insyaAllah ini menjadi sebuah bangunan yang bermanfaat bagi para santri dan bernilai pahala jariiah bagi para donatur," ujarnya saat meresmikan gedung baru itu.

Menurut dia, Pesantren Nurul Iman bukanlah lembaga pendidikan islam baru yang masih memerlukan pendanaan, melainkan sudah berdiri sejak 1962 atau termasuk paling tua di Sumsel, namun kondisinya cukup memprihatinkan.

Baca juga: ACT Sumsel salurkan paket pangan ke Desa Saluran

Baca juga: PLN - ACT Sumsel salurkan bantuan dampak COVID-19 ke tujuh kabupaten


Tak hanya itu, akses menuju lokasi juga terbilang sulit dengan hanya mengandalkan jalan setapak melewati kebun sawit jika menggunakan roda empat, atau menempuh jalan berkontur tanah yang hanya dapat dilalui dengan kendaraan roda dua.

Bahkan jika musim hujan jalanan kerap tergenang dan terpaksa dilintasi menggunakan perahu getek, kata dia, kendati demikian Ponpes Nurul Iman tetap menjadi tumpuan pendidikan bagi 600 lebih santri dari wilayah setempat yang mayoritas tergolong prasejahtera.
 
Ketua ACT Sumsel, Deni Marlesi dan Ketua Ponped Nurul Iman, Syamsu, saat meresmikan gedung asrama Ponpes Nurul Iman Desa Ujung Tanjung, Kamis (27/8). (ANTARA/ACT Sumsel/20)


"Kondisi itulah yang menggerakkan ACT untuk membangun gedung asrama baru, kami berharap santri semakin nyaman belajar sehingga menjadi generasi yang bermanfaat untuk agama dan negara," ujarnya.

Sementara Ketua Pesantren Nurul Iman, Syamsu Rihal, mengucapkan terimakasih karena bantuan dari para donatur melalui ACT sangat bermanfaat dan menjadi penunjang utama proses pendidikan di masa depan.

“Alhamdulillah sudah banyak sekali yang telah diberikan untuk pesantren kami, kalau dulu ACT membantu beras lalu sekarang gedung asrama, semoga Allah membalas dengan pahala jariiah untuk para donatur dan rekan-rekan ACT," kata dia.

Meski belajar dalam kondisi serba terbatas fasilitas dan berasal dari keluarga prasejahera, menurutnya para santri tetap semangat dan mandiri menempuh proses pendidikan, ia meyakini adanya gedung baru itu akan menambah semangat para santri.

Selain membangun asrama di pondok pesantren, berbagai program kemanusiaan juga terus digulirkan ACT Sumsel seperti program Wakaf Day.

Program tersebut mengajak masyarakat berwakaf tunai mulai dari nominal berapapun untuk dikolektifkan dan diimplementasikan dalam berbagai bangunan baik sumur wakaf hingga perahu wakaf.

Para dermawan dapat menyalurkan donasi terbaiknya melalui rekening BNI Syariah 66 0000 940 atas nama Global Wakaf.*

Baca juga: ACT Sumsel distribusikan daging kurban ke Pulau Borang Banyuasin

Baca juga: PLN UIP - ACT Sumsel salurkan bantuan penanggulangan COVID-19

Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020