Selain membangun kapal penyeberangan, kami juga membangun 13 dermaga di kawasan Danau Toba. Hal ini merupakan salah satu upaya mengembangkan infrastruktur pendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Hubdar) Kementerian Perhubungan melaksanakan Peletakan Lunas (Keel Laying) Kapal Penyeberangan Ro-Ro 500 GT lintas Bombana - Tanjung Phising, di galangan kapal PT Dok Bahari Nusantara, Cirebon, Jawa Barat.

“Kita semua mempunyai harapan besar untuk Kapal Penyeberangan ini, sehingga PT Dok Bahari Nusantara sebagai pembangun diharapkan dapat memaksimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan fasilitas yang ada, sehingga dapat menyelesaikan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan spesifikasi kapal dan waktu yang telah ditetapkan di dalam kontrak, sehingga dapat segera dimanfaatkan secara optimal,” kata Dirjen Budi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Pembangunan kapal ini, menurut dia, adalah salah satu kegiatan di Direktorat Jenderal Perhubungan Darat yang dilakukan untuk menunjang aksesibilitas dan konektivitas kondisi geografis Indonesia yang berbentuk negara kepulauan.

Termasuk salah satunya adalah di gugusan pulau-pulau di Sulawesi Tenggara yang dihubungkan oleh laut.

Dengan dibangunnya kapal penyeberangan ini diharapkan dapat memperlancar transportasi dan konektivitas serta aksesibilitas bagi distribusi orang, kendaraan, dan barang di Provinsi Sulawesi Tenggara, khususnya di lintas Bombana-Tanjung Phising, sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Dalam Tahun Anggaran 2020 ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat melalui satuan-satuan kerja di pusat dan daerah melaksanakan pembangunan kapal penyeberangan sebanyak delapan unit kapal penyeberangan Ro–Ro dan lima bus air secara keseluruhan dengan berbagai ukuran.

"Secara kontraktual, empat kapal penyeberangan Ro–Ro akan selesai masa pembangunannya pada 2020," katanya.

Adapun kapal penyeberangan dan bus air baru yang mulai dibangun pada 2020, yaitu dua bus air untuk Danau Sentani dan satu bus air untuk Kabupaten Morotai.

Kapal penyeberangan ro–ro 1.500 GT lintas Dompak – Matak – Penagi Tahun Anggaran 2020-2021; kapal penyeberangan Ro–Ro 500 GT Lintas Kaledupa – Tomia – Binongko Tahun Anggaran 2020-2021; kapal penyeberangan Ro-Ro 500 GT Lintas Bombana – Tanjung Pising TA 2020-2021; dan kapal penyeberangan Ro-Ro 300 GT Lintas Pecah Buyung – Alai Insit TA 2020-2021.

"Selain membangun kapal penyeberangan, kami juga membangun 13 dermaga di kawasan Danau Toba. Hal ini merupakan salah satu upaya mengembangkan infrastruktur pendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional,” kata Dirjen.

Kapal penyeberangan ini mempunyai kapasitas penumpang 265 orang, dengan rincian kapasitas untuk penumpang ekonomi duduk 200 orang, dan penumpang daylight 65 orang.

Kapasitas kendaraan yang tersedia di dalam kapal 500 GT ini adalah 52 kendaraan. Untuk truk besar 18 ton tersedia 10 unit, 16 unit untuk truk sedang 10 ton, dan 24 unit untuk roda empat. Sedangkan jumlah kapasitas untuk Anak Buah Kapal (ABK) sejumlah 18 orang.

Pembangunan kapal ini memakan waktu selama 16 bulan dan direncanakan selesai pembangunannya pada akhir 2021.

Kapal penyeberangan ini mempunyai ukuran utama panjang keseluruhan LOA (length over all) 46,80 meter, panjang antara garis tegak LBP (length between perpendicular) 41,56 meter, lebar modul 12 meter, tinggi modul 3,70 meter, sarat air 2,80 meter, kecepatan 13 knot, tenaga mesin induk 2 x 662 Kw Heavy Duty 1800 rpm, dan tenaga mesin bantu 2 x 80/100 e Kw/Kva.

Baca juga: Kapal penyeberangan Pulaulaut Timur-Pulau Sebuku beroperasi Oktober

Baca juga: Kapal penyeberangan Jepara-Karimunjawa kembali beroperasi

Baca juga: Pemda surati Kemenhub minta kapal penyeberangan Bengkulu-Enggano


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020