Kudus (ANTARA News) - Ratusan pelajar SLTA di Kabupaten Kudus Jawa Tengah dan sekitarnya berziarah ke Makam Sunan Kudus sebagai syafaat agar bisa mengerjakan ujian secara baik sehingga lulus.

"Setiap menjelang UN, semua siswa di sekolah kami memang biasa berziarah ke makam wali sebagai wasilah dan syafaat agar permohanan lulus ujian dikabulkan oleh Allah SWT," kata salah seorang pelajar SMA Hasyim Asy`ari 2 Kudus, Nurul Arifin, di Kudus, Sabtu.

Selain berdoa di makam wali, katanya, ikhtiar belajar juga dilakukan para siswa sejak beberapa bulan lalu.

Ia menyatakan optimistis dirinya dan teman-temannya lulus ujian karena telah berusaha secara seksama menyiapkan UN.

"Beberapa tahun terakhir ini sekolah kami memang mampu meluluskan siswa hingga 100 persen. Harapannya tahun ini prestasi tersebut juga akan terulang kembali," katanya.

Meskipun sudah mempersiapkan diri melalui belajar tekun, katanya, kebiasaan berziarah ke makam wali yang dilakukan kakak tingkatnya tidak bisa ditinggalkan.

"Bahkan guru kami juga memimpin ziarah bersama semua siswa yang berjumlah sekitar 50 orang hari ini (20/3)," katanya.

Ia menyatakan yakin bahwa doa secara khusyuk di makam wali akan mudah dikabulkan oleh Tuhan.

"Karena keyakinan ini, demi permohonan kelulusan UN, siswa juga ziarah serupa dengan kakak-kakak kami tahun lalu," katanya.

Pihak sekolah, katanya, juga mengadakan doa bersama di sekolahnya untuk kelulusan para siswa.

"Doa bersama ini juga bisa mengurangi ketegangan dan meningkatkan keyakinan atas kemampuan para siswa," katanya.

Salah seorang pelajar SMA Negeri 1 Mayong, Jepara, Sulistiyowati, menyatakan yakin permohonan doa di makam wali biasanya lebih mudah terkabul.

"Permohonan tetap dipanjatkan kepada Allah dengan perantara wali yang sudah meninggal," katanya.

Meskipun persiapan belajar sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu, katanya, berdoa untuk kelulusan di makam wali dan doa restu orang tua tetap penting.

Salah seorang penjaga Makam Sunan Kudus, Bakri, mengatakan, peziarah berasal dari kalangan pelajar mulai terlihat relatif banyak sejak dua hari yang lalu.

"Setiap tahun terutama menjelang UN, ratusan pelajar dari sejumlah daerah memang memadati makam ini sebagai syafaat agar lulus ujian," katanya.

Puncak kunjungan ke makam itu, katanya, biasanya satu hari menjelang UN.

Sebagian besar pelajar yang berziarah, katanya, mengenakan pakaian seragam sekolah masing-masing.

"Sedangkan pelajar yang lain ada yang tidak berseragam. Namun kami tetap bisa membedakan peziarah berasal dari kalangan pelajar atau bukan," katanya.

Berdasarkan pengamatan, para pelajar itu berziarah ke Makam Sunan Kudus secara berkelompok dengan jumlah bervariasi.

Beberapa kelompok pelajar ada yang berdoa dengan dipimpin oleh salah seorang pelajar, sedangkan kelompok yang lain berdoa secara individu.

Sebagian besar pelajar yang datang masih mengenakan pakaian seragam sekolah sehingga mudah dikenali antara peziarah umum dengan pelajar yang datang secara khusus untuk berdoa menjelang UN, 22-26 Maret 2010.(ANT/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010