meski hanya pistol mainan tetap bukan pada tempatnya di bawa ke aksi unjuk rasa
Jakarta (ANTARA) - Petugas Polres Metro Jakarta Pusat mengamankan seorang pelajar membawa pistol mainan yang mencoba menyusup ke tengah-tengah aksi  unjuk rasa di depan kantor Kedutaan Besar Prancis di Jakarta Pusat, Senin.

"Tadi ada yang bawa  pistol mainan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto di Monumen Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin.

Baca juga: Polisi amankan 10 pelajar yang ikut demo di Kedubes Prancis

Heru menegaskan meski diketahui bahwa pistol tersebut hanya mainan, hal tersebut akan ditanggapi dengan serius karena benda tersebut tidak sepatutnya di bawa ke dalam aksi unjuk rasa.

"Memang mainan tapi kan tidak pada tempatnya dibawa ke tempat aksi seperti ini," tambahnya.

Lebih lanjut dia mengatakan ada 10 orang pelajar yang diamankan petugas dalam unjuk rasa di kantor Kedutaan Besar Prancis.

Baca juga: Polisi siapkan pengalihan arus kendaraan di sekitar Istana Merdeka

10 pelajar tersebut setelah diperiksa lebih lanjut bukan bagian dari buruh maupun ormas yang menggelar aksi pada hari ini.

Dia menambahkan 10 pemuda yang diamankan polisi tersebut seluruhnya berusia di bawah 17 tahun.

Sebanyak dua kegiatan unjuk rasa digelar secara bersamaan di Jakarta pada Senin, 2 Oktober 2020.

Unjuk rasa pertama digelar oleh elemen buruh untuk menyuarakan penolakan terhadap Omnibus Law Cipta Kerja. Kegiatan unjuk rasa ini dipusatkan di monumen Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Sedangkan unjuk rasa kedua digelar oleh Persaudaraan Alumni (PA) 212 di kantor Kedutaan Besar Prancis, Jakarta Pusat.

Baca juga: 12 kamera E-TLE dirusak pericuh

Polda Metro Jaya telah menyiagakan 7.766 personel gabungan, serta menyiapkan sebanyak 8.000 personel cadangan gabungan dari unsur TNI-Polri dan pemerintah daerah seperti Dishub, Satpol PP hingga pemadam kebakaran telah ditempatkan di kawasan Monas.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengingatkan kepada pengunjuk rasa agar mewaspadai terhadap provokator yang menyelusup untuk membuat kericuhan di tengah-tengah aksi yang berjalan dengan damai.

"Kami berharap teman-teman koordinator lapangan bisa menjaga massanya agar jangan sampai masuk provokator-provokator yang coba nanti berbuat kerusuhan," kata Yusri di Mako Polda Metro Jaya, Senin.

Yusri juga mengatakan pihak kepolisian telah menyiapkan langkah preventif dengan menurunkan personelnya untuk melakukan penjagaan terhadap jalannya aksi dari ulah penyusup yang ingin memancing keributan.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020