anggaran yang berdasar pada intervensi tajam dan tepat sasaran
Makassar (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas RI menyampaikan apresiasi kepada Pusat SDGs Universitas Hasanuddin yang menghadirkan wadah berdiskusi sebagai bukti nyata dan komitmen penurunan angka stunting.

"Permasalahan stunting yang multidimensional memerlukan upaya lintas sektor dengan melibatkan berbagai stakeholder secara terintegrasi melalui koordinasi serta konsolidasi program dan kegiatan pusat, daerah hingga tingkat desa," kata Deputi Sumber Daya Manusia Subandi mewakili Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas RI dalam webinar Tantangan dan Peluang Penanganan Stunting dalam Mewujudkan Target RPJMN 2024 di Masa Pandemi COVID-19, Sabtu.

"Hal ini juga tentunya harus didukung dengan anggaran yang berdasar pada intervensi tajam dan tepat sasaran," sambung Subandi.

Strategi penanggulangan dan pencegahan stunting telah memperlihatkan penurunan stunting dari 37,2 persen tahun 2013 menjadi 30,8 persen (versi Riskesdas) dan 27,67 tahun 2019 (versi SSGI).

Tren penurunan ini akan dipercepat menjadi 14 persen dalam RPJMN 2020-2024 melalui Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting. Namun, upaya tersebut menghadapi tantangan berat di masa pandemi COVID-19.

Selama masa pandemi, upaya penurunan stunting sempat tertunda seperti pemantauan tumbuh kembang Balita, pelaksanaan Posyandu, pemantauan kecukupan gizi ibu hamil dan balita serta beberapa kegiatan lainnya.

Namun, untuk menghadapi tantangan tersebut serangkaian inovasi dihadirkan melalui proses digitalisasi sampai pada penajaman fokus kegiatan.

Baca juga: Presiden ingin hanya satu badan tangani stunting

Baca juga: Strategi tekan "stunting" jadi 14 persen 2024


"Kita sudah mempersiapkan beberapa strategi percepatan penurunan stunting yang terintegrasi guna mencapai target 14 persen pada tahun 2024," ujar Subandi.

Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA memberikan apresiasi kepada penyelenggara kegiatan utamanya Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai mitra khusus yang telah mempercayakan Unhas menyelenggarakan kegiatan ini.

Tema webinar ini mencerminkan motivasi Unhas dalam isu sosial kemasyarakatan sebagai bagian dari semangat humaniversity. Kegiatan ini diharapkan sebagai kontribusi Unhas untuk pencapaian penurunan stunting yang saat ini juga menjadi isu nasional.

"Kami melaporkan bahwa jauh sebelum SDGs Center Unhas terbentuk, kami telah berkontribusi dalam upaya penurunan stunting dengan berbagai aksi nyata, seperti program di Kabupaten Banggai dan bermitra dengan perusahan internasional untuk menyediakan vitamin, serta beberapa kajian mengenai 1000 hari pertama kelahiran," jelas Prof Dwia.

Prof Dwia berharap kegiatan ini melahirkan pemikiran kritis dan ide baru untuk penurunan angka stunting pada masa pandemi, yang tentunya memiliki tantangan lebih kompleks.

Baca juga: Unhas dan TNP2K bangun komitmen turunkan angka kekerdilan

Baca juga: Pakar: Susu formula bukan solusi atasi stunting

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020