Dengan hadirnya bandara baru ini akan semakin memberikan nilai tambah pada perkembangan pariwisata di Toraja. Tentu dengan adanya bandara ini, akan semakin meningkatkan kunjungan wisata ke Toraja, tidak lagi harus melalui darat dengan waktu tempuh de
Makassar (ANTARA) - Bandara Buntu Kunik, Kabupaten Tana Toraja yang dijadwalkan diresmikan Presiden Joko Widodo pada Senin (16/11) akan mendorong sektor pariwisata di Kabupaten Tana Toraja dan daerah sekitarnya, kata Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) HM Nurdin Abdullah di Makassar, Sabtu.

Menanggapi rencana peresmian dua proyek infrastruktur di Sulsel, Nurdin Abdullah mengatakan, dengan beroperasinya bandara itu kelak, maka pengunjung objek wisata di Tana Toraja sudah memiliki alternatif jalur udara, selain via darat yang membutuhkan waktu delapan hingga sembilan jam.

Bandara Buntu Kunik itu dibangun di atas tanah seluas 141 hektare, dengan panjang landasan pacu pada tahap awal 1.600 meter yang bisa didarati pesawat jenis ATR, kemudian apron seluas 94,5 x 67 meter dan taxiway 124,5 x 15 meter. Sedangkan luas bangunan terminal sekitar 1.000 meter persegi yang mampu menampung 150 penumpang.

Pada 2018, pembangunan tahap I dilanjutkan oleh pemerintah pusat hingga akhirnya rampung pada pertengahan 2020. Pesawat milik maskapai Wings Air menjadi pesawat komersial pertama yang mendarat di Bandara Toraja pada 20 Agustus 2020.

Pendaratan pesawat jenis ATR/72-600 itu dilakukan usai uji coba lintasan dengan pesawat jenis kalibrasi Hawker 900 XP milik Kementerian Perhubungan pada pekan sebelumnya.

Untuk pembangunan pada tahap selanjutnya, akan dilakukan perpanjangan runway hingga 2.000 meter, sehingga ditargetkan pesawat berkapasitas besar seperti boeing 737 dapat mendarat di Bandara Buntu Kunik.

"Dengan hadirnya bandara baru ini akan semakin memberikan nilai tambah pada perkembangan pariwisata di Toraja. Tentu dengan adanya bandara ini, akan semakin meningkatkan kunjungan wisata ke Toraja, tidak lagi harus melalui darat dengan waktu tempuh delapan sampai 9 jam, tetapi sekarang hanya sekitar 40 menit saja," kata Nurdin.

Sedangkan, pembangunan jalan Tol layang AP Pettarani sepanjang 4,3 km merupakan proyek investasi senilai Rp 2,243 triliun dengan melibatkan 2.000 lebih pekerja. Jalan Tol itu merupakan perpanjangan dari Jalan Tol Seksi I dan II serta tidak ada penambahan gerbang tol baru.

Transaksi pembayaran tol akan dilakukan pada empat Gerbang Tol BMN yang ada, yaitu Gerbang Tol Cambaya, Kalukubodoa, Parangloe dan Tallo Timur.

Baca juga: Presiden akan resmikan Bandara Buntu Kunik-Tol Layang Makassar

Baca juga: Pesawat mendarat perdana di Bandara Buntu Kunik

Baca juga: Menhub-Gubernur tinjau Bandara Buntu Kunik dan Lagaligo Bua


 

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020