Medan (ANTARA) - Bulog Sumut sudah membeli beras petani sebanyak 44.000 ton atau jauh di atas target pembelian sepanjang 2020 yang sebanyak 20.400 ton.

"Pembelian 44.000 ton itu sudah jauh lebih besar dari target sepanjang tahun 2020 sehingga sangat disyukuri," ujar Pemimpin Wilayah Sumut, Perum Bulog, Arwakhudin Widiarso di Medan, Senin.

​​​Menurut dia, Bulog Sumut memang terus berupaya meningkatkan pembelian beras petani baik dengan kualitas medium maupun premium.

Baca juga: Bulog pastikan ketersediaan beras di DIY aman hingga awal 2021

Meskipun, ujar Wiwiek panggilan akrab Arwakhudin Widiarso, harga beli selalu berada di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yang sebesar Rp8.300 per kg.

Harga beras petani yang dibeli Bulog Sumut di kisaran Rp9.000 an per kg.

"Harga beras di Sumut memang selalu lebih tinggi dari HPP karena tidak ada masa paceklik akibat panen padi terus berkepanjangan sepanjang tahun," katanya.

Panen padi berkepanjangan itu didorong waktu masa panen yang berbeda di setiap daerah sentra produksi.

Wiwiek menyebutkan, dengan bertambahnya pembelian, maka stok beras Sumut semakin terjaga.

Hingga awal pekan, stok beras Bulog Sumut sebanyak 10.335 ton yang terdiri dari beras cadangan pemerintah sebanyak 8.833 ton dan komersil 1.502 ton.

"Penyerapan beras petani juga dilakukan sebagai wujud komitmen Bulog sebagai BUMN dan termasuk untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam penyediaan beras termasuk jenis komersial di pasar, " ujar Wiwiek.

Baca juga: Bulog Sultra siapkan 3,5 ton stok daging jelang Natal-Tahun Baru
Baca juga: Bulog tambah 19 gudang, perluas penjualan daring IPangananDotCom
Baca juga: Dukung diversifikasi pangan, Bulog luncurkan beras berbahan singkong


Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020