Kami sudah memiliki langkah-langkah signifikan untuk mencegah kasus impor COVID-19, tetapi dengan varian baru virus corona yang berkembang secara internasional, kami harus mengambil tindakan pencegahan lebih lanjut,
London (ANTARA) - Pemerintah Inggris  akan meminta wisatawan yang memasuki negara itu  untuk menunjukkan hasil tes negatif COVID-19 pada kedatangan mulai minggu depan untuk melindungi dari varian baru virus corona dari negara lain.

Penumpang yang tiba dengan kapal, pesawat, atau kereta harus menjalani tes COVID-19 hingga 72 jam sebelum berangkat ke Inggris, kata kementerian transportasi, mencerminkan tindakan yang diambil oleh banyak negara lain di seluruh dunia.

"Kami sudah memiliki langkah-langkah signifikan untuk mencegah kasus impor COVID-19, tetapi dengan varian baru virus corona yang berkembang secara internasional, kami harus mengambil tindakan pencegahan lebih lanjut," kata Sekretaris Transportasi Grant Shapps dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Inggris perluas pembatasan terkait lonjakan kasus COVID varian baru
Baca juga: Inggris kembali operasikan rumah sakit darurat COVID-19


Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memerintahkan penguncian baru untuk Inggris minggu ini setelah lonjakan kasus yang terkait dengan varian baru virus corona yang diyakini berasal dari negara itu.

Pada hari Kamis, Inggris mengatakan akan memperpanjang larangan para pelancong yang memasuki Inggris dari Afrika Selatan serta negara-negara Afrika selatan lainnya untuk mencegah penyebaran varian yang diidentifikasi di Afrika Selatan.

Pengecualian untuk aturan persyaratan pengujian baru akan ditawarkan kepada pengangkut barang, anak-anak di bawah 11 tahun, kru, dan orang-orang yang bepergian dari negara-negara di mana tes tidak tersedia, kata pemerintah.

Penumpang akan dikenakan denda sebesar 500 pound atau Rp9,4 juta jika mereka gagal mematuhi peraturan baru. Industri penerbangan Inggris mengatakan pihaknya menyadari perlunya bertindak untuk memperkenalkan pengujian prakeberangkatan tetapi hanya sebagai tindakan darurat jangka pendek.

"Setelah peluncuran vaksin dipercepat, fokusnya harus pada mengembalikan perjalanan ke normal secepat mungkin untuk mendukung pemulihan ekonomi Inggris," ujar Tim Alderslade, kepala eksekutif Airlines Inggris.

Inggris mewajibkan penumpang dari banyak negara untuk mengisolasi diri selama 10 hari, atau lima hari jika mereka membayar untuk tes pribadi dan hasil tes negatif. Persyaratan tersebut akan tetap berlaku setelah aturan pengujian prakeberangkatan baru berlaku.

Pemerintah Inggris sedang bekerja dengan otoritas di Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara untuk melakukan tindakan serupa.

Aturan baru tidak akan berlaku untuk Area Perjalanan Umum yang mencakup Inggris, Skotlandia, Wales, Irlandia Utara, dan Irlandia, serta Kepulauan Channel dan Pulau Man.

Sumber : Reuters

Baca juga: NHS: Vaksinasi COVID-19 kedua tunggu revisi pedoman
Baca juga: Inggris Raya catat kematian harian COVID-19 tertinggi sejak April

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021