Tim satuan tugas terus memantau perkembangan banjir
Banda Aceh (ANTARA) - Ratusan warga pedalaman dari sejumlah gampong atau desa di dua kecamatan di Kabupaten Aceh Timur mengungsi setelah rumah mereka terendam banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur Ashadi di Idi, ibu kota Aceh Timur, Rabu, mengatakan jumlah pengungsi akibat banjir tersebut mencapai 300 jiwa.

"Banjir terjadi karena meluapnya sejumlah sungai menyusul hujan lebat di pedalaman Aceh. Ketinggian banjir yang merendam rumah penduduk mencapai satu meter," kata Ashadi.

Baca juga: Kerugian warga Aceh akibat banjir pada 2020 capai Rp153 miliar

Baca juga: BMKG prakirakan empat daerah di Aceh masih alami hujan ekstrem


Ashadi menyebutkan adapun titik pengungsi terjadi di Kecamatan Birem Bayeun meliputi Gampong Desa Alur Nyamuk dengan pengungsi 45 jiwa, Gampong Paya Bili Satu mencapai 40 pengungsi.

Kemudian pengungsi di Kecamatan Simpang Jernih terdiri 120 jiwa di Gampong Pante Kera dan di Kecamatan Rantau Panjang tercatat 95 jiwa terpaksa mengungsi.

"Pengungsi di dua desa di daerah pedalaman lainnya seperti di Gampong Paya Bili Dua dan Gampong Batu Sumbang masih dalam pendataan," kata Ashadi.

Sedangkan untuk pengungsi di Simpang Jernih, kata Ashadi, pihaknya sudah meminta pihak kecamatan segera menyediakan logistik dan dapur umum untuk masyarakat terdampak banjir.

"Tim satuan tugas terus memantau perkembangan banjir di pedalaman Aceh Timur tersebut. Kami juga mengingatkan masyarakat waspada, apalagi kondisi banjir air terus meluas," kata Ashadi.

Baca juga: 509 rumah terendam banjir di pedalaman Aceh Timur

Baca juga: Banjir kembali meluas di Aceh Timur akibat hujan deras

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021