Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengatakan perempuan, terutama perempuan hamil dan menyusui; anak; penyandang disabilitas; dan lanjut usia merupakan kelompok rentan yang harus diutamakan dalam penanganan bencana.

"Hal itu sesuai mandat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Pemenuhan hak-hak mereka harus diperhatikan karena memiliki kebutuhan khusus dan spesifik," kata Bintang melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Dalam kunjungannya ke daerah terdampak longsor di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat Jumat pagi, Bintang mengatakan kepentingan perempuan dan anak harus menjadi perhatian bersama dalam penanggulangan bencana.

Baca juga: Balita dan anak di tenda pengungsian stadion Manakarra mulai sakit

Karena itu, dalam penanganan warga terdampak bencana longsor di Kabupaten Sumedang, Bintang mengatakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terus berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah untuk menyediakan layanan psikologis bagi para pihak, terutama anak-anak yang mengalami trauma.

"Hal itu merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk hadir secara nyata dalam upaya pelindungan perempuan dan anak pada situasi paling sulit sekalipun," tuturnya.

Menurut Bintang, pemerintah pusat dan pemerintah daerah akan terus bergandeng tangan dan bergotong royong dalam memberikan pelindungan terbaik dalam penanggulangan bencana hingga pascabencana.

Baca juga: KPPPA bangun posko dan tenda ramah anak-perempuan di Sulbar
Baca juga: YSTC siapkan bantuan untuk anak penyintas gempa Sulbar


Bintang memberi penghargaan atas penanganan cepat Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Sumedang di lokasi pengungsian dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan.

"Penerapan protokol kesehatan harus terus dilakukan, seperti menjaga jarak sebisa mungkin, memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menggunakan hand sanitizer," katanya.

Hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil mengakibatkan longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang pada Sabtu (9/1).

Tanah longsor mengakibatkan sejumlah rumah warga tertimbun, 40 orang meninggal dunia, 25 orang luka-luka, dan 1.119 orang mengungsi.

Baca juga: KPPPA gandeng jejaring beri dukungan psikososial bagi anak di Sulbar
Baca juga: Sulteng dorong pembentukan tenda ramah perempuan-anak di Sulbar

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021