Ada sebanyak 14 orang yang dinyatakan reaktif saat pemeriksaan kesehatan oleh petugas.
Nganjuk (ANTARA) - Belasan warga yang mengungsi karena tanah longsor di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, reaktif setelah dilakukan rapid test COVID-19 dan saat ini masih proses untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Mereka ditempatkan di lokasi terpisah. Kami terus pantau kesehatannya," kata Kepala Puskesmas Ngetos dr Budi Santoso di Nganjuk, Selasa.

Ada sebanyak 14 orang yang dinyatakan reaktif saat pemeriksaan kesehatan oleh petugas. Rapid test dilakukan guna mengantisipasi penyebaran COVID-19, pada Senin. Rapid juga kembali dilakukan pada Selasa untuk seluruh pengungsi dan masih menunggu hasilnya.

Baca juga: Mensos tinjau pengungsian warga terdampak tanah longsor di Nganjuk

Untuk memastikan kondisi pengungsi yang reaktif itu, petugas kesehatan telah melakukan pemeriksaan lanjutan dengan swab. Hasil pemeriksaan baru bisa diketahui dalam beberapa hari ke depan. Sambil menunggu hasil pemeriksaan kesehatan, mereka tetap bisa beraktivitas di lokasi pengungsian yang terpisah.

"Mungkin besok sudah ada hasilnya," kata dia.

Pemkab Nganjuk membuat beberapa titik lokasi pengungsian, yakni sekolah dasar yang dekat dengan kantor kecamatan, tenda, dapur umum. Selain itu, ada juga yang ditempatkan di rumah kepala desa. Namun, untuk warga yang dinyatakan reaktif sudah ditempatkan di lokasi yang berbeda.

Petugas medis juga tetap meminta agar warga baik pengungsi maupun petugas lainnya mematuhi protokol kesehatan yang berlaku dengan tetap mengenakan masker.

Baca juga: Petugas evakuasi tiga korban jiwa longsor Nganjuk

Terdapat kurang lebih 156 pengungsi yang tinggal di beberapa lokasi pengungsian tersebut. Rumah mereka rusak terkena tanah longsor yang terjadi pada Minggu (14/2).

Gubernur Jatim sebelumnya juga telah memberikan bantuan pada Senin (15/2). Selain bahan pokok, juga terdapat masker yang dibagikan untuk para pengungsi.

Sementara itu, proses pencarian para korban tanah longsor terus dilanjutkan hingga kini. Petugas gabungan dari BPBD Kabupaten Nganjuk, TNI/Polri serta relawan gotong royong mencari para korban.

Baca juga: Kisah bumil dan si kembar selamat dari sapuan longsor di Nganjuk

Total awal warga yang dilaporkan hilang adalah 21 orang. Hingga kini, pencarian warga terus dilakukan.

Sementara itu, untuk mencegah penyebaran COVID-19 di lokasi pengungsian, petugas medis juga tetap melakukan protokol kesehatan dengan melakukan penyemprotan cairan disinfektan di tempat-tempat tersebut.

Di lokasi juga disediakan tempat untuk cuci tangan. Diharapkan, warga selalu patuh demi mencegah penyebaran COVID-19.

Baca juga: Gubernur Jatim tinjau lokasi bencana longsor di Nganjuk

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021