Tanjungpinang (ANTARA) - Pemkot Tanjungpinang dan aparat kepolisian setempat membentuk lima kampung tangguh sebagai langkah menekan penyebaran COVID-19 di daerah tersebut.

Lima kampung tangguh itu yakni Kampung Tangguh Peternakan di Kampung Banjar Air Raja, Kampung Tangguh Tertib Lalu Lintas di Tanjung Siambang Dompak, Kampung Tangguh Lawan COVID-19 Kenanga di Kelurahan Tanjung Unggat, Kampung Tangguh Inspiratif di Kelurahan Bukit Cermin, dan Kampung Tangguh Wisata Religi di Pulau Penyengat.

Wali Kota Tanjungpinang Rahma, di Tanjungpinang, Sabtu, berharap dengan adanya kampung tangguh ini seluruh elemen masyarakat dapat bersinergi, bergotong royong serta konsisten untuk secara bersama menjaga agar kampungnya bebas dari COVID-19.

Baca juga: COVID-19 picu kenaikan jumlah penduduk miskin di Provinsi Kepri

"Kami harapkan kampung tangguh ini mampu menerapkan kearifan lokal karena punya berbagai program yang sangat bermanfaat, selain untuk menekan penyebaran COVID-19 di wilayah itu," kata Rahma usai meresmikan Kampung Tangguh Lawan COVID-19 di Kelurahan Tanjung Unggat.

Sementara itu, Kapolres Tanjungpinang AKBP Fernando mengatakan bahwa tujuan dibentuknya kampung tangguh ini untuk mendukung pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro di Tanjungpinang.

Selain itu, kampung tangguh ini juga berguna untuk mewujudkan situasi dan kondisi kamtibmas yang kondusif di wilayah ibu kota Provinsi Kepri itu.

Dia mengharapkan dukungan dan peran serta masyarakat juga sinergitas antara TNI dan Polri dalam menyukseskan kegiatan ini.

Baca juga: Plh Gubernur Kepri minta dukungan DPR RI tangani COVID-19

"Adanya kampung tangguh ini diharapkan masyarakat bisa tertib dengan protokol kesehatan dan menerapkan gerakan 5M yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas. Selain itu, sebagai wadah edukasi terhadap masyarakat tentang COVID-19," kata Fernando.

Salah satu warga Tanjung Unggat Muhammad Ishak yang juga merupakan Ketua Ikatan Pemuda Kenanga (IPKA) menyambut baik dibentuknya kampung tangguh ini.

Menurut dia, dipilihnya RW 02 sebagai kampung tangguh sangat tepat karena pada awal pandemi COVID-19 merupakan zona merah. Warga yang terpapar COVID-19 cukup banyak.

"Kami menyambut baik wilayah kami menjadi kampung tangguh, sebelumnya RW 02 ini cukup banyak warga yang terpapar COVID-19. Di sini juga kompleks wilayahnya sehingga cocok sekali dijadikan kampung tangguh, masyarakat kami pun sudah terbiasa untuk hidup bergotong royong," kata Ishak.

Baca juga: 12.605 SDM kesehatan di Kepri telah divaksin COVID-19

Beberapa sarana dan prasarana yang disiapkan oleh kampung tangguh ini antara lain rumah karantina, rumah pembibitan, rumah IPAL, rumah kompos, rumah baca, "home industry", sarana informasi, balai aspirasi, posko penanganan, posyandu, sarana olahraga, bank sampah, dapur umum, dan sarana prasarana pendukung lainnya yang ada di kelurahan tersebut.
 

Pewarta: Ogen
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2021