Secara umum kondisi di Sulawesi Barat sudah berangsur-angsur normal, khususnya masalah rumah sakit, ada dua RS daerah yang beroperasi.
Jakarta (ANTARA) -
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan TNI AD siap terus mengawal pemulihan pascagempa di Provinsi Sulawesi Barat.
 
"Kami akan terus kawal penanganan korban gempa bumi di Provinsi Sulawesi Barat, khususnya dalam segi, perawatan medis, rumah sakit lapangan yang kami gelar akan kami perpanjang masa operasionalnya hingga 31 Maret 2021," kata Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa.
 
Masa operasional dari rumah sakit lapangan itu bisa diperpanjang lagi jika diperlukan sebagai langkah penanganan medis pascagempa bumi.

Baca juga: BNPB catat terjadi 657 bencana hingga 1 Maret 2021 di Indonesia
 
Kasad membahas penanganan korban gempa bumi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat itu lewat video konferensi bersama petinggi TNI AD dan Panglima Kodam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka.
 
Kasad juga mengingatkan kepada Pangdam XIV/Hasanuddin untuk selalu memperbarui informasi terkait dengan penanganan korban gempa, dan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan mereka.
 
"Setiap minggu Mas Andi benar-benar koordinasi sama Gubernur supaya apa memang ternyata masih diperlukan, nah, kami agak jauh-jauh hari tahu supaya kami juga menyiapkan, mungkin obat-obatannya atau bahkan tim kedua yang harus kami kirim menggantikan tim pertama, itu menjadi bahan pertimbangan kami," katanya.
 
Jenderal TNI Andika Perkasa juga akan membangun 100 unit rumah prajurit TNI AD di Markas Komando Resort Militer 142/Tatag yang runtuh akibat gempa bumi.
 
Panglima Kodam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka menyampaikan kondisi di Sulbar sudah berangsur-angsur membaik pascagempa.

Baca juga: Gempa M 5,2 Halmahera Selatan juga merusak RSUD dan rusunawa
 
Pangdam juga melaporkan tentang rumah sakit lapangan yang digelar TNI AD sangat diminati warga karena penanganannya cepat.
 
"Secara umum kondisi di Sulawesi Barat sudah berangsur-angsur normal, khususnya masalah rumah sakit, ada dua RS (daerah yang beroperasi)," katanya.
 
Akan tetapi, lanjut dia, RSUD yang saat ini ada dua itu operasinya baru 90 persen sehingga limpahan-limpahan dari RS tersebut masuk ke rumah sakit lapangan.
 
"Ini memang adalah harapan mereka sehingga sangat diminati. Mereka datang ke sana setelah berobat langsung diambil tindakan dan mereka pulang langsung bawa obat, Pak," ujar Pangdam XIV/Hasanuddin.

Baca juga: RKPD Sulbar perhatikan dampak gempa bumi

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021