Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama antara PT Saputra Global Harvest (SGH) dari Indonesia dengan MAAIC & MAAH dari Nigeria mengenai rencana produksi dan pemasaran pupuk batu bara Saputra Futura di Nigeria.

Dalam kerja sama ini, Indonesia mendapatkan royalti pemanfaatan teknologi Saputra dan Nigeria menjadi penyedia bahan baku batu bara.

“Kemendag sangat menyambut baik penandatanganan ini. Kami harap, selanjutnya, para perwakilan terus mendampingi dan menindaklanjuti kerja sama yang telah terjalin,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan lewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Rabu.

Selanjutnya, akan dilakukan pembelian pupuk Saputra senilai 40 ribu dolar AS oleh MAAIC & MAAH Ltd.

“Potensi kerja sama ini akan semakin terbuka di masa depan. Produksi pupuk Saputra Futura dengan menggunakan bahan baku batu bara Nigeria menghasilkan harga pupuk yang lebih kompetitif di Nigeria,” terang Hendro.

Baca juga: Teknologi pupuk batu bara ciptaan wiraswasta Indonesia diakui di AS

Secara umum, perkiraan kebutuhan pupuk Nigeria mencapai 1,8 juta ton per tahun untuk 3 juta hektare total luas lahan pertanian.

Saat ini, sebanyak 80 persen pertanian di Nigeria menggunakan pupuk kimia (NPK) dan sisanya menggunakan pupuk urea.

Penggunaan kedua jenis pupuk tersebut menyebabkan penurunan kualitas nutrisi tanah di lahan pertanian Nigeria. Sedangkan, penggunaan pupuk batu bara tidak mengurangi kandungan nutrisi di dalam tanah.

Baca juga: Kebutuhan amonia tinggi, Pupuk Indonesia akan perbesar Tigar

Dengan begitu, produk pertanian yang dihasilkan memiliki kualitas baik dengan waktu panen relatif lebih cepat.

Pendiri PT SGH Umar Hasan Saputra menerangkan, salah satu keunggulan produk pupuk batu bara Saputra adalah kemampuannya dalam mengembalikan 26 nutrisi ke dalam tanah.

Pupuk yang diproduksinya pun telah dipatenkan di Amerika Serikat. PT SGH memiliki target jangka panjang untuk memproduksi hingga 600 ton pupuk per tahun bekerja sama dengan pabrik pupuk di Nigeria.

“KBRI Abuja bersama ITPC Lagos akan melakukan pendekatan secara kontinu kepada pengguna pupuk dan instansi pemerintah Nigeria dalam mempromosikan pupuk Saputra Futura. Hal ini mengingat produk tersebut merupakan inovasi bagi pengembangan sektor pertanian berkelanjutan di masa mendatang,” pungkas Hendro.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021