Para lansia, ibu hamil, dan anak yang membutuhkan perlengkapan
Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) membentuk tim terpadu untuk melakukan aksi kemanusiaan melayani korban banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Direktur Utama Baznas RI, M Arifin Purwakananta di Jakarta, Selasa mengatakan Tim gabungan terdiri dari tim BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) pusat dan provinsi terutama daerah yang berada cukup dekat dengan lokasi bencana sebagai upaya mempercepat dan memaksimalkan proses evakuasi dan layanan bantuan terhadap para korban.

"Kami berupaya maksimal untuk melakukan evakuasi dan layanan sosial kepada para korban di penampungan. Kami mengirim tim terpadu untuk membantu korban yang menderita akibat bencana yang terjadi," katanya melalui keterangan tertulis.

Tim terpadu yang dibentuk terdiri dari tim BTB Pusat, serta BTB daerah, sepert seperti BTB Mimika, BTB Sulawesi Selatan, dan BTB Jawa Barat.

Selain proses evakuasi yang bersinergi dengan beberapa lembaga/instansi terkait, pihaknya juga menyiapkan berbagai layanan sosial seperti pelayanan kesehatan, pemulihan trauma healing bagi anak, bantuan sanitasi, tempat ibadah, serta mendistribusikan bantuan pokok dan kebutuhan para korban selama di pengungsian selain itu juga dapur umum dan dapur air.

"Pendistribusian makanan dan kebutuhan pokok kepada para korban turut menjadi perhatian kami. Terlebih untuk para lansia, ibu hamil, dan para anak yang membutuhkan berbagai perlengkapan," ujar Arifin.

Baca juga: TNI mengerahkan prajurit dan alutsista bantu korban bencana di NTT-NTB

Baca juga: Pemerintah datangkan dokter ke NTT dan NTB untuk bantu korban bencana

Dia menambahkan, Baznas proaktif membantu sesama tanpa pandang bulu di sana apalagi bencana ini cukup besar dan dampaknya meluas mencakup berbagai aspek.

"Baznas terus berupaya mendampingi para korban terdampak agar bisa bersama bangkit dan hidup normal seperti sediakala. Di kondisi saat ini, saudara-saudara kita sangat membutuhkan uluran tangan, marilah kita bersama dan gotong royong untuk membantu sesama," kata Arifin.

Sebelumnya, banjir bandang menerjang sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni Kabupaten Flores, Kabupaten Alor, dan Kabupaten Ngada, pada Minggu (4/4). Data terbaru, ada 68 orang tewas dan 70 orang lainnya hilang.

Sebanyak 68 orang meninggal terdiri atas 44 orang di Kabupaten Flores Timur, 11 orang di Kabupaten Lembata, dua orang di Kabupaten Ende, dan 11 orang di Kabupaten Alor. Sementara itu, 15 orang mengalami luka-luka dengan rincian 9 di Flores Timur, satu orang di Kabupaten Ngada, dan lima orang di Kabupaten Alor.

Selain itu, dilaporkan ada 70 orang hilang, yang terdiri atas 26 orang di Flores Timur, 16 orang di Kabupaten Lembata, dan 28 orang di Kabupaten Alor.  BNPB mencatat ada 938 keluarga atau 2.655 jiwa terdampak akibat bencana. Hingga kini pendataan korban masih dilakukan.

Baca juga: Kepala BNPB: dokter dibutuhkan untuk korban bencana di NTT

Baca juga: TNI AU kirim bantuan bagi korban bencana di Flores NTT

 

Pewarta: Subagyo
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021