Mataram (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengirimkan bantuan 13 ribu paket sembako untuk korban banjir di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Kepala BPBD NTB Zainal Abidin melalui Kasi Penyelamatan dan Evakuasi BPBD NTB, Ibrahim Kurniawan di Mataram, Jumat, mengatakan 13 ribu paket sembako itu diangkut dalam 17 truk yang dikirim melalui jalur darat ke Kabupaten Bima. Distribusinya dilakukan dengan dua kloter pengiriman.

"Isi paket ini macam-macam dari mi instan, beras, minyak goreng, biskuit, teh dan lain-lain. Intinya kebutuhan sembako," ujarnya.

Baca juga: Mensos Risma bagikan bantuan untuk korban banjir di NTB

Menurutnya, paket bantuan dari Presiden Jokowi ini tidak langsung diserahkan kepada warga namun diserahkan terlebih dahulu ke posko utama yang berada di Kantor Bupati Bima untuk selanjutnya diserahkan kepada warga yang terdampak banjir.

"Jadi tidak langsung karena harus dibawa ke posko utama dulu," terangnya.

Ia mengatakan, pengiriman bantuan sembako dari Presiden Jokowi ke wilayah terdampak banjir bandang di Kabupaten Bima dikawal langsung oleh tim keamanan dari aparat TNI, yakni Korem 162 Wirabhakti.

Hal ini dimaksudkan agar bantuan itu terhindar dari kemacetan dan keamanan selama pengirimannya.

"Sengaja pengawalannya diperketat. Ini agar bantuan Pak Presiden itu bisa sampai hingga lokasi pengungsi," kata Ibrahim.

Baca juga: Kemensos kirim bantuan senilai Rp1,1 miliar untuk korban banjir Bima

Menurut dia, hingga Jumat (9/4) pukul 12.00 WITA, situasi di wilayah Kabupaten Bima setelah banjir bandang mulai terpantau kondusif. Bahkan, Bupati Bima Indah Damayanti Putri telah menggerakkan jajaran ASN lingkup Pemkab Bima bersama TNI/Polri untuk mulai bergotong royong membersihkan sisa kotoran lumpur dan jerami akibat banjir bandang yang menutupi areal pemukiman dan fasilitas umum di berbagai wilayah di wilayahnya.

"Memang air sempat naik di Madapangga tapi enggak seberapa. Intinya, situasi Bima secara umum mulai kondusif. Dan tadi pagi hingga siang, semua jajaran ASN dan TNI/Polri bersama-sama bergotong royong membersihkan sisa lumpur dan jerami itu," jelas Ibrahim.

Menyinggung soal dapur umum. Ia menyebutkan, sejumlah pihak mulai kalangan BUMN, Dinas Sosial hingga TNI sudah mendirikan dapur umum tersebut sehari setelah insiden banjir bandang yang melanda wilayah setempat .

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB I Gede Putu Aryadi mengatakan, Gubernur Zulkieflimansyah telah menginstruksikan BPBD provinsi setempat, sejak bencana banjir bandang yang menerjang delapan kecamatan di Kabupaten Bima untuk turun melakukan koordinasi lintas sektor dan membentuk Tim Komando Tanggap Darurat.

Selain itu, status tanggap darurat bencana banjir bandang di Kabupaten Bima ditetapkan selama sebulan, mulai 2 April - 1 Mei 2021 berdasarkan SK Nomor 131 Tahun 2021.

"Instruksi pak gubernur sudah juga ditindak lanjuti BPBD Provinsi NTB dengan telah melakukan koordinasi lintas sektor dan membentuk tim komando tanggap darurat. Kemudian, bersama stakeholders terkait melakukan evakuasi dan penyelamatan korban serta melakukan kaji cepat," jelas Gede.

Data BPBD Provinsi NTB per Jumat (9/4) pukul 12.00 WITA menyebutkan, jumlah Kepala Keluarga terdampak banjir bandang di delapan kecamatan Kabupaten Bima mencapai 10.185 KK, meninggal dua orang. Sedangkan, jumlah jiwa terdampak sebanyak 29.182 jiwa yang tersebar di 47 desa di Kabupaten Bima.

Baca juga: Dua meninggal, 27.808 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Bima
Baca juga: Gubernur NTB tinjau lokasi banjir Bima
Baca juga: Gubernur NTB instruksikan jalan putus di Bima secepatnya diperbaiki

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021