Bantuan perbaikan rumah dengan target selama dua bulan bisa selesai
Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meminta kepada semua pihak untuk melakukan percepatan proses rekonstruksi untuk rumah warga yang terdampak pascagempa bumi bermagnitudo 6,1 yang mengakibatkan ribuan rumah rusak.

Saat kunjungan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Khofifah menemukan beberapa warga menempati kandang ternak sebagai tempat tinggal sementara karena rumahnya rusak akibat gempa.

"Nantinya akan ada bantuan perbaikan rumah dengan target selama dua bulan bisa selesai sesuai dengan harapan Bapak Presiden Joko Widodo," katanya, saat meninjau sejumlah lokasi terdampak gempa bumi di Lumajang, Senin.

Ia mengatakan pihaknya akan memastikan personel TNI-Polri untuk melakukan percepatan pembangunan rumah warga yang terdampak bencana sesuai harapan Presiden yang ditargetkan selesai dalam waktu dua bulan.

"Sementara untuk perbaikan fasilitas umum dan fasilitas sosial akan langsung ditangani oleh Kementerian PUPR. Saya meminta semua elemen bersinergi untuk proses recovery dan rekonstruksi setelah bencana gempa bumi," katanya pula.

Khofifah meminta berbagai pihak bersinergi untuk segera melakukan percepatan penanganan dampak gempa, termasuk recovery dan rekonstruksi untuk penanganan pascagempa.

"Sinergitas itu mencakup pemerintah provinsi, aparat TNI/Polri, Satgas Bencana BUMN, serta pemerintah daerah terdampak hingga di level desa dan kelurahan. Tentunya, dengan dukungan dari pemerintah pusat," katanya lagi.

Ia meminta semua membangun sinergitas untuk melakukan percepatan penangan tanggap darurat, proses recovery dan rekonstruksi, karena saat ini merupakan masa tanggap darurat. Setelah tanggap darurat akan dilanjutkan recovery dan selanjutnya rekonstruksi.

Terkait pelibatan anggota TNI dan Polri dalam proses recovery dan rekonstruksi, Khofifah menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pangdam V/Brawijaya dan Kapolda Jatim untuk memastikan personelnya yang membantu percepatan pembangunan rumah terdampak.

"Sesuai arahan Kepala BNPB jika kategori rusaknya ringan sampai sedang, maka dilakukan dengan skema swakelola. Untuk kategori rumah rusak berat, bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp50 juta, di luar biaya pembangunan," kata dia pula.

Sesuai arahan Presiden, lanjut dia, diharapkan proses rekonstruksi itu bisa selesai paling lama dua bulan, sehingga pergerakan dari seluruh SDM TNI/Polri sedang dipetakan sesuai dengan tingkat keparahan dan kerusakan masing-masing rumah.

Khofifah mengatakan untuk percepatan proses recovery dan rekonstruksi saat ini diperlukan langkah validasi yang cepat dan tepat untuk mengetahui berapa banyak rumah terdampak yang masuk dalam kategori ringan, sedang dan berat, begitu pula fasilitas umum dan fasilitas sosial.

"Saya meminta agar data tersebut bisa diumumkan atau ditempel di balai desa atau tempat yang strategis, sehingga semua warga terdampak bisa memastikan datanya tercatat dengan benar," ujarnya.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyampaikan bahwa sampai saat ini data kerusakan akibat gempa di kabupaten setempat, yaitu sebanyak 1.270 rumah mengalami rusak berat hingga ringan.

"Namun saat ini, fokus utama kami adalah memastikan semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak terpenuhi, dan ada tempat yang layak bagi mereka untuk beristirahat," katanya lagi.
Baca juga: Gubernur Jatim naik motor tinjau lokasi terdampak gempa di Lumajang
Baca juga: Khofifah: Bantuan hunian sementara korban gempa cegah klaster baru


Ia berjanji akan melakukan langkah-langkah prioritas, di antaranya mengklasifikasi kecamatan yang terdampak paling parah dan menentukan mana yang harus diselesaikan hari itu juga, membuat validasi rumah yang aman dan tidak aman, dan tahap pemulihan merencanakan pembangunan kembali rumah-rumah yang roboh.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021