Kuala Lumpur (ANTARA News) - Peneliti Indonesia Dr Irwandi Jaswir, 39 tahun, kembali mengharumkan nama Indonesia di pentas internasional dengan menggondol anugerah tertinggi Best Innovation Award dalam forum ilmiah World Halal Research Summit 2010, yang berlangsung di Kuala Lumpur Convention Centre.

"World Halal Research Summit (WHRS) merupakan ajang tahunan yang diikuti para peneliti dari seluruh dunia dalam bidang penelitian terkait industri halal.

"Ajang ini diadakan dalam rangkaian Malaysian International Halal Showcase (MIHAS), pameran perdagangan halal terbesar di dunia," kata Irwandi Jaswir di Kuala Lumpur, Kamis.

Tahun ini, WHRS yang diikuti ratusan peneliti dari berbagai negara ini memilih 3 penerima anugerah, termasuk Irwandi.

Dua peneliti lain yang turut menerima award adalah berasal dari India dan Malaysia. "Ketiga-tiga anugerah tadi diserahkan oleh Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia, Datuk Seri Mustapha Mohamed," tambah dia.

Tahun ini, Irwandi yang juga koordinator riset di Halal Industry Research Centre, IIUM, membawa hasil penelitian bertajuk "Nano-structural properties of alternative collagen for halal industry."

"Penelitian ini untuk mengurai permasalahan kenapa kebanyakan gelatin alternatif kalah kualitas ketimbang gelatin babi. Kami melihatnya dari segi struktur nano," sebut Irwandi.

Peraih posisi kedua Asia Pacific Scientist Award 2009 ini cukup gembira karena penelitiannya menarik perhatian para juri serta kalangan industri. "Bukan hanya industri makanan, tetapi juga dari industri kosmetik dan farmasi," ujarnya lagi.

Peneliti muda asal Sumatera Barat ini sudah sering mengharumkan nama Indonesia. Sekitar 30 anugerah saintifik tingkat internasional sudah berhasil dikoleksinya.

Dalam riset terkait halal, Dosen Terbaik IIUM 2010 ini pernah memenangi Medali Emas dalam kompetisi inovasi di Jenewa pada 2006 untuk riset tentang metode cepat analisa lemak babi.

Kini, peneliti muda yang sudah memiliki 40-an karya ilmiah di jurnal-jurnal bergengsi internasional ini dipersiapkan oleh kampusnya menghadapi kompetisi inovasi lainnya di Taiwan, September tahun ini.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010