Shanghai (ANTARA) - Saham China jatuh pada hari Jumat untuk mengakhiri pekan lebih rendah, karena kekhawatiran atas valuasi saham yang ketinggian dan ketegangan China-Barat menekan optimisme seputar data dan survei yang menunjukkan pemulihan berkelanjutan di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Indeks saham unggulan CSI300 turun 1,3 persen menjadi 4.996,05, sedangkan Indeks Komposit Shanghai turun 0,6 persen menjadi 3.418,87 poin.

Selama sepekan dengan hari perdagangan yang lebih singkat karena libur Hari Buruh, CSI300 turun 2,5 persen, sementara SSEC turun 0,8 persen.

Papan pengembangan atas saham-saham berteknologi tinggi ChiNext turun 3,5 persen, setelah kehilangan 5,9 persen selama pekan ini.

Baca juga: Saham China dibuka menguat, bangkit dari kerugian sehari sebelumnya

Analis tetap berhati-hati untuk saat ini, mengutip kurangnya faktor untuk momentum kenaikan, dan mencatat valuasi saham yang ketinggian di beberapa bursa.

Investor perlu mengawasi lebih banyak dan mengambil tindakan lebih sedikit sekarang, karena tekanan meningkat untuk koreksi jangka pendek di papan utama, kata Yan Kaiwen, analis dari China Fortune Securities.

AVIC Securities mencatat dalam laporannya bahwa valuasi ekuitas berada di bawah tekanan karena China mengetatkan kebijakan moneter, kredit dan fiskal.

Pialang menambahkan bahwa China akan terus menjaga stabilitas kebijakan karena pertemuan Politbiro terbaru menahan diri untuk tidak menyebutkan level harga komoditas dan leverage yang stabilitas yang diharapkan.

Ketegangan antara China dan Barat telah menjadi titik perhatian lain bagi investor.

Baca juga: Saham China berakhir lebih rendah karena ketegangan Tiongkok-Barat

Melawan kemunduran besar, saham perbankan dan material menguat karena data menunjukkan pemulihan ekonomi China yang solid.

Indeks bank CSI300 dan indeks material CSI300 naik 1,1 persen dan 1,8 persen pada hari Jumat.

Pertumbuhan ekspor China secara tak terduga meningkat pada bulan April karena pemulihan yang cepat di AS dan produksi pabrik yang terhenti di negara lain yang terkena Virus Corona menopang permintaan barang-barang yang dibuat di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Sektor jasa China berkembang pada laju paling tinggi dalam empat bulan di bulan April, didorong oleh bisnis baru yang tumbuh pesat, sebuah survei swasta menunjukkan pada hari Jumat, meskipun lonjakan biaya kemungkinan akan membebani pertumbuhan selama beberapa bulan mendatang.

Baca juga: Saham China dibuka melemah pascalibur panjang Hari Buruh

Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021