Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, menggandeng Biznet untuk memudahkan masyarakat mendapatkan akses internet, terutama di tempat-tempat ibadah dan ruang publik lainnya.

Kehadiran Biznet dinilai Walikota Kupang Jefirston Richet Riwu Kore merupakan bagian dari langkah pemerintah menghadirkan layanan internet yang variatif sehingga tidak terjadi monopoli layanan di kotanya.

“Layanan ini membantu kami masyarakat di Kota Kupang untuk mendapatkan akses internet secara lebih baik. Selain itu juga dapat membantu penyelesaian masalah di Kota Kupang misalnya membantu pendidikan anak-anak bersekolah daring,” kata Jefirston dalam konferensi pers virtual, Selasa.

Baca juga: Kemenparekraf dorong pembangunan akses Internet lebih banyak di 5 DSP

Selain itu, Jefirston juga menceritakan masuknya penyedia internet diharapkan dapat membantu sistem smartcity di Kota Kupang dapat berjalan lebih lancar.

Dalam konferensi pers juga diungkapkan bahwa dalam kerja sama dengan Pemerintah Kota Kupang itu Biznet juga akan menghadirkan layanan internet gratis di rumah-rumah ibadah yang ada di Kota Kupang.

Hal itu dimaksudkan agar masyarakat Kupang dapat menjalani pengalaman ibadah secara virtual dengan lebih baik, di samping itu beberapa tempat ibadah juga kerap kali menjadi lokasi untuk anak-anak yang masih bersekolah mendapatkan akses internet.

Berkaca dari situ, Biznet berkomitmen tidak hanya menghadirkan layanan yang murah untuk masyarakat tapi juga membantu ruang-ruang publik menghadirkan akses internet secara gratis dan lebih baik.

Baca juga: Kominfo tambah 3 BTS dan 78 titik akses internet di NTB

"Kerja sama yang baik antara Biznet dengan Pemerintah Kota Kupang juga mencakup dukungan Biznet dalam penyediaan koneksi WiFi gratis di berbagai tempat dan fasilitas umum, termasuk tempat-tempat ibadah. Ke depannya, saya berharap Biznet dapat menjadi solusi terbaik untuk menjawab kebutuhan akan layanan Internet yang semakin tinggi di Kota Kupang,” ujar President Director Biznet Adi Kusma.

Menjelang kehadiran layanan internet gratis itu, beberapa tokoh agama yang hadir dalam konferensi pers virtual pun mengapresiasi langkah kolaborasi pihak swasta dan pemerintah itu.

Ketua Majelis Sinode GMIT Merry Kolimon, misalnya, menilai bahwa pemasangan internet gratis itu tidak hanya membantu peribadatan umat beragama tapi juga mendukung banyak kegiatan masyarakat lainnya.

“Gereja- gereja yang punya WiFi itu tidak hanya digunakan untuk ibadah, tapi juga untuk belajar anak-anak di wilayah Kupang. Jadi kami harap dengan kerja sama yang dirintis Pemkot dan Biznet tidak saja dimanfaatkan pelayanan gereja tapi juga menjadi kesempatan untuk mereka yang belum mampu mengakses internet apalagi belajar dari rumah masih dilakukan di Kota Kupang dan tidak semua keluarga mampu menyediakan internet bagi anak-anak mereka. Karena itu kami menyambut baik inisiatif ini dan kerja sama ini dapat segera terealisasi,” kata Merry.

Baca juga: Kemenkominfo bakal bangun 422 unit BTS di NTT tahun ini

Baca juga: Kemensos buka akses internet buat masyarakat 3T

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021