hanya dua sampai tiga orang saja, masih bisa kami tangani
Jakarta (ANTARA) - Manajemen RSUD Cipayung Jakarta Timur menyebutkan kenaikan pasien COVID-19 setelah libur Lebaran masih bisa tertangani dengan baik karena jumlahnya tidak banyak.

"Iya naiknya tidak terlalu signifikan hanya dua sampai tiga orang saja, masih bisa kami tangani," kata Kepala Humas RSUD Cipayung, Samuel Tambunan di Jakarta, Jumat.

Samuel mengatakan apabila dibandingkan dengan sebelum Lebaran, pasien COVID-19 memang angkanya tidak signifikan.

Kenaikan angka pasien yang terkena COVID-19 bukan angka yang naik dirawat inap, akan tetapi mereka yang tidak bergejala dan melakukan isolasi mandiri di rumah atau di Wisma Atlet.
Pasien tengah berkunjung ke RSUD Cipayung Jakarta Timur, Jumat (28/5/2021) ANTARA/Anisyah Rahmawati


Pihaknya juga mengatakan bahwa RSUD Cipayung merupakan rumah sakit yang bukan hanya menangani pasien COVID-19 tetapi juga menangani pasien non COVID19.

Baca juga: Jumlah pasien COVID-19 di RSUD Kramat Jati cenderung turun

Oleh karena itu, lanjutnya, untuk pasien COVID-19 yang rawat inap di RSUD Cipayung menempati ruang khusus untuk yang bergejala ringan sampai sedang, jika ada yang bergejala berat itu akan dirujuk ke rumah sakit rujukan tertentu.

Sebagian besar rata-rata pasien COVID-19 di RSUD Cipayung berusia produktif 20-35 tahun dan juga lanjut usia.

"Sedangkan untuk pasien meninggal sejauh ini belum ada," lapor Samuel.

Samuel berharap kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan karena dengan adanya program vaksinasi yang sedang berjalan, sering kali masyarakat salah kaprah bahwa masyarakat itu bebas dari virus berbahaya tersebut.

Baca juga: Polda Metro Jaya temukan 834 warga DKI Jakarta terindikasi COVID-19 

Padahal vaksin itu untuk membantu atau meningkatkan imunitas tubuh untuk melawan virus, sehingga protokol harus tetap dinomersatukan karena kasus COVID-19 di Indonesia ini belum mencapai angka ideal sebagai negara yang aman dari virus COVID-19.

Maka dari itu bagi masyarakat yang sudah mendapati jadwal untuk vaksin, maka disegerakanlah jangan di tunda-tunda supaya dapat mempercepat target vaksin Indonesia yaitu setengah dari populasi masyarakat Indonesia.

Pewarta: Anisyah Rahmawati/Ganet Dirgantara
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021