Jakarta (ANTARA) - LG Electronics Inc. dengan cepat mengubah lini manufaktur smartphone luar negeri menjadi fasilitas yang memproduksi peralatan rumah tangga, kata orang dalam industri Selasa, menyusul keputusan mereka untuk menarik diri dari bisnis seluler.

Dilansir dari Kantor Berita Yonhap, LG mengatakan pemerintah Brasil bulan lalu menyetujui rencana memperluas pabrik Manaus di Amazonas dalam upaya untuk mengalihkan jalur produksi dari pabrik Taubate di pantai timur.

Ketika proyek senilai 62 juta dollar AS itu selesai, LG Electronics akan memiliki lini produksi baru untuk laptop dan monitor di pabrik Manaus.

Baca juga: LG akan rilis monitor gaming 32 inci terbaru di Korea Selatan

Baca juga: LG habiskan 400 miliar won ganti baterai ESS karena risiko kebakaran


Raksasa teknologi Korea Selatan itu mengatakan semua manufaktur di Brasil akan dikonsolidasikan di Manaus.

Dimulai pada 1995, pabrik Manaus awalnya didirikan untuk memproduksi TV, oven microwave dan pemutar DVD, dengan AC ditambahkan pada tahun 2001. Pabrik Taubate telah beroperasi sejak tahun 2005, memproduksi ponsel, monitor dan laptop.

Relokasi terbaru mengikuti langkah LG pada bulan April untuk mengubah lini smartphone di pabrik Haiphong untuk membuat peralatan rumah tangga di Vietnam utara.

LG sebelumnya mengumumkan akan keluar dari bisnis seluler pada 31 Juli setelah bertahun-tahun merugi. Sejak itu, perusahaan telah berupaya untuk merelokasi tenaga kerja mobile dan sumber dayanya ke bisnis peralatan rumah tangga.

Permintaan untuk peralatan rumah tangga premium LG telah melonjak karena tren tinggal di rumah yang dipicu oleh pandemi.

Unit peralatan rumah tangga dan solusi udara (H&A) LG pada kuartal pertama membukukan pendapatan 6,7 triliun won dan laba operasi 919,9 miliar won, keduanya terbesar untuk kinerja kuartalan.

Tingkat utilisasi lini produksi peralatan rumah tangganya mencapai level tertinggi dalam lima tahun pada kuartal pertama tahun ini, menurut LG.

Tingkat produksi lemari es mencapai 153,2 persen, sedangkan fasilitas produksi AC dan mesin cuci masing-masing mencapai 142,8 persen dan 114,4 persen.

Hal tersebut berarti bahwa perusahaan menjalankan lini produksinya secara penuh dan juga mengoperasikan fasilitas dengan kerja ekstra.

Tingkat utilisasi lini mesin cuci dan kulkas LG berada di kisaran 80 persen pada kuartal kedua tahun lalu. Namun, angka itu pulih hingga 100 persen pada kuartal keempat tahun 2020.

Baca juga: LG perkenalkan solusi pengisian nirkabel untuk skuter listrik

Baca juga: LG Indonesia perkuat pasar TV premium

Baca juga: Ponsel gulung LG yang terlupakan

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021