Jakarta (ANTARA) - Saham Hong Kong merosot pada hari Jumat untuk mengakhiri pekan ini lebih rendah, sejalan dengan pasar Asia lainnya, di tengah kekhawatiran atas inflasi yang lebih tinggi dan pengurangan stimulus lebih dini oleh bank sentral AS, Federal Reserve (Fed).

Pada penutupan perdagangan, Indeks Hang Seng turun 47,93 poin atau 0,17 persen menjadi 28.918,10. Indeks Hang Seng China Enterprises (HSCE) turun 0,2 persen menjadi 10,805,64.

Sub-indeks energi Hang Seng turun 0,3 persen, sementara sektor IT turun 0,91 persen, sektor keuangan berakhir 0,11 persen lebih tinggi dan sektor properti turun 0,32 persen.

Yang berkinerja terbaik di Hang Seng adalah Geely Automobile Holdings Ltd yang naik 6,21 persen, sedangkan pecundang terbesar adalah Haidilao International Holding Ltd, yang turun 6,23 persen.

Untuk pekan ini HSI turun 0,7 persen, sementara HSCE naik tipis 0,1 persen.

Baca juga: Saham China akhir pekan ditutup naik, meski bukukan kerugian mingguan

Imbal hasil obligasi pemerintah AS (Treasury) tetap tinggi setelah melonjak semalam, sementara dolar juga mempertahankan kenaikan terbesarnya sejak April setelah data ketenagakerjaan yang lebih baik dari perkiraan meningkatkan ekspektasi terhadap data jumlah pekerja di luar pertanian yang lebih baik yang akan dirilis pada Jumat, sementara ukuran aktivitas sektor jasa naik ke level rekor tinggi.

Ketegangan China-AS terbaru juga membebani sentimen investasi.

Presiden AS Joe Biden menandatangani perintah eksekutif pada hari Kamis yang melarang entitas AS berinvestasi di lusinan perusahaan China yang diduga terkait dengan sektor teknologi pertahanan atau pengawasan.

Di seluruh wilayah, indeks saham MSCI Asia di luar Jepang melemah 0,26 persen, sementara Indeks Nikkei Jepang ditutup turun 0,4 persen.

Yuan dikutip pada 6,4123 per dolar AS pada 08.19 GMT, 0,13 persen lebih lemah dari penutupan sebelumnya di 6,404.

Pada penutupan, saham-A China diperdagangkan dengan premi 37,51 persen di atas saham-H yang terdaftar di Hong Kong.

Baca juga: IHSG akhir pekan ditutup merosot, terseret pelemahan bursa global
 

Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021