Ini akan sangat panjang sehingga akan lebih optimal dan terdiversifikasi ketimbang ditempatkan di investasi jangka pendek. ...
Jakarta (ANTARA) - Rencana kerja sama antara Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) selaku Bank Kustodian untuk mewujudkan proses penyimpanan dan administrasi Dana Tapera secara transparan, akuntabel, dan efisien dinilai positif.

Peneliti Senior Bidang Ekonomi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Poltak Hotradero menyatakan penandatanganan kontrak kerja sama pengelolaan dana BP Tapera merupakan hal yang positif karena dengan ini menjadikan pengembangan dana BP Tapera yang bersifat jangka panjang.

"Ini akan sangat panjang sehingga akan lebih optimal dan terdiversifikasi ketimbang ditempatkan di investasi jangka pendek. Dengan hasil investasi yang lebih optimal, beban pendanaan juga menjadi lebih ringan. Ini hal yang penting bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah namun belum memiliki rumah," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Baca juga: BP Tapera optimistis pertumbuhan sektor properti tahun ini

Sebelumnya dijadwalkan penandatanganan Perjanjian Penggunaan Layanan Jasa Sistem Multi Investasi Terpadu (S-MULTIVEST) yang akan diselenggarakan di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/6). Dengan penandatanganan ini, KSEI berkomitmen untuk menyediakan infrastruktur serta sistem dan mekanisme pencatatan pengelolaan Dana Tapera, termasuk dengan BRI selaku Bank Kustodian.

Poltak menambahkan mitigasi risiko bisa dicapai dengan melakukan diversifikasi investasi berdasarkan jenis instrumen, tenor (jangka waktu) instrumen, pengelola (fund manager profesional), dan distribusi porsi masing-masing instrumen.

Penempatan dana Tapera di pasar modal akan membuat dana masyarakat dikelola lebih transparan karena diinvestasikan pada perusahaan-perusahaan publik yang laporan keuangannya bisa dibaca dan dipelajari.

"Pada gilirannya ini akan membuat perusahaan-perusahaan yang lebih transparan bertransformasi pengelolaannya menjadi lebih akuntabel dan akan dapat bertumbuh lebih baik ke depannya sebagai bentuk sinergi positif," ujarnya.

Baca juga: BRI: 30 juta UMKM belum tersentuh bantuan pembiayaan formal

Terkait akan adanya risiko bagi peserta ataupun nasabah BP Tapera, menurut Poltak justru risiko bagi peserta nasabah terkait investasi akan lebih rendah.

"Ini berarti akan membuat peserta bisa lebih fokus pada tugas dan pekerjaan masing-masing," jelasnya.

Pada tahap pertama Dana Tapera yang akan dikelola untuk masuk ke bursa kurang lebih sebesar Rp 8,05 triliun. Nilai sebesar ini dimiliki oleh peserta sebanyak 3,47 juta. Peserta Tapera dapat melihat catatan nilai unit penyertaan serta akumulasi saldo dan hasil pemupukannya di aplikasi yang disediakan oleh KSEI maupun Portal Tapera.

Pewarta: Subagyo
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021