Surabaya (ANTARA) - Pimpinan DPRD Kota Surabaya menyatakan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan setempat ada sekitar sembilan anggota dewan yang menjalani perawatan baik medis maupun isolasi mandiri akibat terpapar COVID-19.

"Secara jumlah dari data yang sudah disampaikan Dinkes, memastikan yang kontak erat sudah melakukan tes usap jumlahnya ada sembilan orang," ujar Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astutik saat menggelar jumpa pers secara virtual yang dipusatkan di Gedung DPRD Surabaya, Jumat.

Baca juga: Ketua DPRD Surabaya umumkan positif COVID-19

Meski demikian, Reni mengaku pihaknya belum mengetahui siapa saja yang terpapar. Sebagaimana yang disampaikan Ketua DPRD Surabaya bahwa ada beberapa nama anggota dewan di lintas komisi dan fraksi.

Adapun informasi yang dihimpun ANTARA menyebut anggota DPRD Surabaya yang terpapar COVID-19 di antaranya Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, anggota Komisi D Siti Maryam, anggota komisi D Dyah Katarina, Sekretaris komisi A Budi Leksono, Wakil Ketua Komisi B Anas Karno.

Untuk menekan penyebarannya, Reni mengatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Surabaya tentang prosedur tetap apa yang harus dilakukan di gedung DPRD Surabaya.

"Kami juga terus berkoordinasi dengan Dinkes tentang anjuran kesehatannya seperti apa," katanya.

Meski demikian, Reni menegaskan jika pelayanan di Kantor DPRD Surabaya tetap berjalan secara normal. Bahkan penyemprotan desinfektan juga telah dilakukan oleh pihak Pemkot Surabaya.

"Tidak ada penghentian sementara, seperti saat ini saya hadir karena ada beberapa surat-surat yang mesti ditandatangani. Juga aktivitas dewan tidak cuma di sini dan juga kadang-kadang bertemu dengan warga," ujarnya.

Sementara itu, dalam keterangan pers secara virtual itu, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwiyono mengatakan saat ini dirinya telah menjalani isolasi di salah satu rumah sakit di Surabaya.

"Saya menjalani isolasi di Rumah Sakit dengan pengawasan ketat dari dokter. Gejala awal kemarin saya demam. Saya tidak tahu karena demam berdarah atau COVID-19. Tapi sekarang sudah semakin membaik, demamnya sudah hilang," ujar Adi yang juga menjadi ketua DPC PDIP Surabaya itu.

Adi menyatakan beberapa anggota Fraksi PDIP yang terpapar COVID-19, seperti halnya Dyah Katarina berdasarkan hasil tes usap pada tanggal 9 Juni. "Bu Dyah kehilangan penciumannya dan sekarang dirawat di rumah sakit juga," katanya.

Sedangkan, anggota Fraksi PDIP lainnya Siti Maryam juga terpapar COVID-19 dan saat ini juga dirawat di rumah sakit.

"Pada 5 Juni pada saat ziarah ke makam Bung Karno di Blitar, Bu Maryam begitu datang langsung minta pulang karena badannya demam. Beliau langsung periksa dan minta perawatan ke dokter. Jadi saya pastikan kemungkinan terinfeksi antara 2-3 hari sebelumnya," katanya.

Baca juga: 120 pengendara di Suramadu positif COVID-19 hasil tes PCR

Baca juga: Cegah penularan, pegawai Pemkot Surabaya di Bangkalan diminta WFH

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021