Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Gangguan pembesaran prostat atau benign prostate hyperplasia (BPH) pada pria tidak berkorelasi langsung dengan kemandulan selama sperma masih bagus dan ada hasrat untuk berhubungan seksual/intim dengan pasangan, maka peluang mendapat keturunan tetap ada, kata Dokter Spesialis Urologi RSUD dr. Iskak, dr. Ryan Akhmad Adhi Saputra, Sp. U, Minggu.

Akan tetapi jika kondisi prostatnya terus memburuk, lanjutnya, gangguan pada area organ yang menyelubungi saluran kemih ini tentu akan mempengaruhi kualitas kehidupan seksual penderita.

"Selama cairan sperma masih bagus dan minat berhubungan intim masih ada, dipastikan akan tetap bisa membuahi. Terkecuali penderita prostat dalam kondisi tertentu," kata dr. Ryan.

Baca juga: Ahli: Pria berpenis pendek cenderung mandul

Ia menjelaskan, gangguan prostat memang terjadi di area saluran kemih yang juga menjadi saluran reproduksi pria. Namun bukan berarti BPH atau pembesaran prostat bakal memicu kemandulan.

“Gangguan prostat dan kemandulan pria adalah masalah kesehatan yang berbeda,” katanya. Namun, dr. Ryan tidak menampik fakta bahwa prostat pria yang mengalami pembesaran secara perlahan akan mempengaruhi kualitas seksualitasnya. Gairah seks menurun sebagai akibat rerjadinya masalah pada saluran kencing.

"Pembesaran prostat dapat mempengaruhi keinginan untuk berhubungan intim dengan pasangan. Karena inilah rencana pada program kehamilan tidak dapat dicapai," ujarnya.

Dokter muda yang selalu tampil maskulin in i menambahkan, faktor lainnya yang membuat penderita prostat tidak bisa melakukan hubungan intim dengan pasangan adalah kondisi sakit prostatnya di fase lanjut (parah).

Baca juga: Awas, kandungan dalam makeup bisa sebabkan kemandulan

Hal ini dikarenakan saluran buang air kecil telah dipasangi alat bantu berupa selang kateter untuk saluran pembuangan air kemih (kencing).

Akibatnya, banyak penderita prostat stadium lanjut tidak bisa lagi berhubungan seksual. "Jadi penderita yang telah sakit parah bukan berarti tidak bisa menghamili.

Akan tetapi dengan kondisi itu, tidak mungkin untuk melakukan berhubungan dengan pasangan karena terhalang oleh selang kateter," katanya menjelaskan.

Dilihat dari tataletaknya, organ prostat berada tepat di bawah kandung kemih dan melingkupi saluran kencing bagian bawah. Pembesaran prostat adalah hal yang wajar dialami oleh semua laki laki usia lanjut.

"Apabila terjadi pembesaran prostat maka dia akan menghimpit saluran kencing sehingga menimbulkan gangguan sumbatan pada saluran kencing," paparnya

Gangguan yang timbul karena faktor pembesaran prostat adalah penyumbatan yang dapat menimbulkan kencing batu, keluar darah karena infeksi, gangguan fungsi ginjal dan lain sebagainya.

"Efek dari penyumbatan tersebut yang membuat air kencing susah keluar. Akan tetapi hal ini tentu tidak mempengaruhi kualitas sperma yang ada. Dan, prostat juga termasuk salah satu organ tubuh manusia yang memproduksi air mani," katanya. (*)

Baca juga: Hoaks! Vaksin COVID-19 sebabkan wanita mandul
 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021