Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyerahkan dua unit mobil vaksin keliling atau mobile vaccinator pada Pemprov DKI Jakarta.

“Sejak awal pandemi COVID-19, kita harus sigap mengatasi pandemi ini. Kuncinya cepat beradaptasi, kita harus inovatif, kreatif dan selalu membangun kerja sama. Sejak awal pandemi, Ditjen Dikti banyak melakukan adaptasi, menekan rem darurat untuk perguruan tinggi kita dan pada saat yang sama kami mendorong perguruan tinggi untuk kreatif dan melakukan inovasi,” ujar Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek, Prof Nizam, di Jakarta, Selasa.

Hasilnya, kata dia, sejak awal pandemi perguruan tinggi berhasil menciptakan sejumlah inovasi, mulai dari ventilator dan berbagai macam inovasi, seperti alat kesehatan, obat-obatan, robot untuk membantu para tenaga kesehatan, hingga vaksin.

“Untuk vaksin Merah Putih, kami terus dorong dan sejauh ini Universitas Airlangga sudah pada tahap preklinis menuju uji klinis. Mudah-mudahan ini segera berhasil karena vaksin yang dikembangkan adalah strain lokal sehingga diharapkan lebih ampuh dalam mengatasi pandemi,” ujar dia.

Selain itu, pihaknya juga mendorong kerja sama perguruan tinggi dengan masyarakat, yang mana mahasiswa dimobilisasi untuk membantu pelacakan, tes dan penelusuran pada orang tanpa gejala, maupun yang memiliki kontak dekat.

“Saat ini kita dihadapkan pada gelombang kedua yang lebih besar risikonya, sehingga saya rasa gotong royong antara kita harus lebih erat lagi,” ujar dia.

Dia menambahkan mobil vaksinator tersebut awalnya akan digunakan untuk membantu pembelajaran jarak jauh di daerah 3T, seperti di Nusa Tenggara Timur (NTT). Namun karena DKI Jakarta lebih membutuhkan, maka mobil tersebut diserahkan pada Pemprov DKI Jakarta. Mobil tersebut membantu meningkatkan kapasitas vaksinasi di DKI Jakarta. Mobil vaksin keliling tersebut merupakan inovasi dari Universitas Prasetya Mulia.

Deputi Gubernur DKI bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman Suharti mengatakan sejak awal pandemi COVID-19 Pemprov DKI Jakarta telah melakukan penelusuran yang masif.

“Kemarin kasus aktif mencapai 91.000, jika kondisi ini dibiarkan dalam dua hingga tiga hari ke depan, maka bisa menembus angka 100.000 kasus aktif. Kami berupaya agar tidak hanya yang sakit yang mendapatkan isolasi, tetapi yang sehat juga terus terlindungi, salah satunya dengan melakukan vaksinasi,” katanya.

Suharti menambahkan hingga Senin (5/7), Pemprov DKI Jakarta telah melakukan vaksinasi pada 4,8 juta penduduk yang berusia 12 tahun ke atas.

Menurut dia, penanganan pandemi COVID-19 di Jakarta, tidak hanya kerja Pemprov DKI Jakarta, melainkan kolaborasi dengan banyak pihak, termasuk perguruan tinggi. Bantuan dua mobil vaksin keliling tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah masyarakat yang divaksinasi di DKI Jakarta.

Pewarta: Indriani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021