Purwokerto (ANTARA) - Bupati Banyumas Achmad Husein meminta masyarakat di daerah itu untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya penularan COVID-19 pada bayi.

"Berdasarkan data yang kami terima, di RSUD Banyumas kemarin ada lima (bayi), di RSUD Ajibarang ada lima, terus di Margono (RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto, red.) juga ada. Ini COVID-19 (pada) bayi dan dua itu meninggal," katanya kepada wartawan, usai rapat koordinasi penanganan COVID-19 antarorganisasi perangkat daerah di Pendopo Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin siang.

Ia mengaku terkejut karena saat sekarang sudah ada bayi yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau warga Banyumas yang punya bayi untuk berhati-hati karena ternyata bayi mudah juga terkena COVID-19.

Kendati demikian, bupati mengaku belum mengetahui secara pasti apakah bayi tersebut tertular dari orang tuanya atau bukan.

"Enggak tahu ini. Itu kan ilmu ya, harus ada riset dan penyelidikan, tapi yang jelas itu sudah ada yang bayi lho, apakah itu dari orang tuanya, apakah dari mana. Tapi ada juga yang aneh, bayinya positif, ibunya enggak (negatif, red.) itu lho, ada itu, satu," katanya, menjelaskan.

Menurut dia, fenomena penularan COVID-19 pada bayi di Banyumas baru ditemukan dalam satu-dua minggu terakhir dan rata-rata berusia di bawah 1 tahun.

"Makanya harus hati-hati yang punya bayi ya," katanya menegaskan. 

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021