Jakarta (ANTARA) - Platform kreatif "Kok Bisa", didukung oleh YouTube Learning, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi RI, menghelat Akademi Edukreator 2021.

Inisiatif ini dilakukan dengan format baru, materi ajar yang terfokus, serta kerja sama strategis dengan beragam instansi pendidikan untuk memperluas jangkauan program. Akademi Edukreator digelar untuk menginspirasi dan melatih pembuat konten, guru, dan profesional di Indonesia.

Dengan memberi pesertanya pengetahuan dan praktik terbaik di YouTube, program bertujuan untuk menciptakan konten video edukasi berkualitas tinggi secara gratis.

Baca juga: Kemendikbud: Konten pendidikan harus selaras dengan kearifan lokal

Baca juga: Selama pandemi COVID-19, Kemendikbud akui konten pendidikan terbatas


"Untuk terus mendukung proses belajar-mengajar, khususnya di tengah pandemi ini, bersama dengan pemerintah dan komunitas lokal, kami berkomitmen untuk mendukung para kreator agar dapat terus berbagi dan menciptakan dampak positif - melalui terciptanya lebih banyak konten pembelajaran di segala bidang yang berkualitas tinggi di YouTube dan membangun dunia pendidikan yang siap menghadapi masa depan," kata Kepala Hubungan Publik Asia Tenggara, Google, Ryan Rahardjo, Rabu.

Akademi Edukreator kali ini tidak hanya menjalin kerja sama strategis dengan pendidikan tinggi dan akademisi untuk memperluas jangkauan pelatihan, tapi juga menghadirkan format yang lebih mengedepankan partisipasi dan pengetahuan praktis, juga materi ajar yang lebih spesifik untuk akademisi, murid vokasi, kelas edutainment, hingga kelas baru tentang konten edukasi kesehatan.

Lulusan terbaik Akademi Edukreator 2020 juga akan terlibat sebagai mentor, berbagi tips cara membuat konten edukasi, baik untuk para akademisi yang dapat diterapkan sebagai salah satu metode mengajar mereka hingga bagi para pegiat untuk membuat konten edukasi dukungan.

"Kami menyadari kebutuhan materi pembelajaran online akan makin meningkat tiap tahunnya. Kami melihat bahwa kunci agar terciptanya materi belajar dukungan online yang lebih banyak dan beragam adalah melatih dan mengembangkan lebih banyak edukreator berkualitas," kata Co-Founder dan Business Director dari Kok Bisa, Gerald Sebastian.

Gerald menambahkan bahwa selain edukreator, pihaknya pun ingin membantu memberdayakan para akademisi yang dinilai sebagai sumber utama dari pendidikan di Indonesia, khususnya di tengah dunia yang semakin digital.

"Belajar dari pelaksanaan tahun lalu, kami menghadirkan kelas khusus bagi para akademisi dan murid vokasi, penjurusan materi ajar yang sesuai dengan situasi hari ini seperti kelas konten edukasi kesehatan, juga inovasi format-format baru. Harapannya program ini bisa menjadi program dengan skala yang berkelanjutan (self-sustaining) berbasis komunitas yang kuat," pungkasnya.

Baca juga: Kemendikbudristek utamakan kesehatan sebelum putuskan PTM Terbatas

Baca juga: Nadiem Makarim: Teknologi bukan hanya untuk menunjang PJJ

Baca juga: Program Akademi Edukreator hadirkan Chelsea Islan dan Nicholas Saputra

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021