Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meninjau PPKM darurat di Semarang, Jawa Tengah, Jumat, sekaligus memastikan kesiapan obat dan vitamin bantuan pemerintah bagi warga yang terpapar COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri.

Kapolri bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga menyemangati warga yang sedang menjalani isolasi mandiri melalui telekonferensi dari Posko PPKM Mikro di Kecamatan Tembalang, Semarang.

Dalam interaksi virtual dengan salah satu warga bernama Tri, Kapolri menanyakan apakah sudah menanyakan bantuan obat dan vitamin dari pemerintah.

Tri, pasien isolasi mandiri tersebut menjawab sudah pertanyaan Kapolri tadi.

Sigit mengatakan apabila pasien isolasi mandiri kehabisan dan kekurangan obat untuk segera melapor kepada Babinsa agar kembali dikirim paket obat yang telah disiapkan oleh pemerintah.

"Kalau abis lapor ke Babinsa lagi untuk dikirim. Nanti abis ini segera dikirim untuk kebutuhan. Kalau habis dikirim lagi," ujar Sigit dikutip dari keterangan pers Divisi Humas Polri.

Selain meninjau Posko PPKM Mikro, Kapolri dan Panglima TNI juga meninjau vaksinasi massal di Holy Stadium, Semarang, Jawa Tengah.

Dalam tinjauan tersebut, Sigit mengingatkan kepada warga bahwa penularan COVID-19 masih tinggi hingga saat ini.

Baca juga: Kapolri-Panglima blusukan ke Bandung cek kebutuhan warga

Baca juga: Kapolri instruksikan jajaran percepat distribusi bansos PPKM darurat


Untuk itu, Sigit mengingatkan tiga langkah pengendalian pandemi COVID-19 yakni penegakan disiplin terhadap protokol kesehatan, akselerasi vaksin hingga penerapan PPKM Darurat harus berjalan secara beriringan.

"Tiga hal ini harus dilakukan serempak sama-sama karena kita lihat sampai saat ini angka (penularan COVID-19) terus tinggi," ujarnya

Terkait vaksinasi, jenderal bintang empat itu menegaskan pihaknya bersama dengan TNI terus bergerak mengerahkan seluruh sumber daya yang ada menggelar vaksinasi massal sebagai upaya mempercepat kekebalan kelompok atau herd immunity.

Dalam kesempatan itu juga, Sigit mengajak, kelompok sosial masyarakat, aktivis ataupun rekan-rekan mahasiswa yang memiliki sumber daya dan kemampuan dalam bidang kesehatan berkolaborasi dengan TNI-Polri menggelar vaksinasi massal.

"Ini akan menjadi lebih baik dalam rangka percepat kegiatan akselerasi vaksinasi,” ujarnya.

Mantan Kabareskrim Polri ini meminta agar masyarakat memahami dan mematuhi PPKM darurat sebagai upaya pemerintah untuk mengendalikan COVID-19.

Sigit pun meminta maaf apabila kebijakan PPKM darurat menganggu aktivitas warga, namun hal tersebut harus diambil sebagai langkah menyelamatkan masyarakat dari paparan virus Corona atau COVID-19.

"Tolong ini disampaikan ke keluarga kita, mungkin belum memahami pemerintah melakukan ini semua untuk menjaga keselamatan masyarakat," ucap Sigit.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menambahkan, dalam menghadapi pandemik COVID-19 diperlukan komitmen seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali.

Setidaknya, kata Hadi, strategi dalam menghadapi musuh yang tidak terlihat wujudnya ini, yakni defensif dengan menggunakan masker, mematuhi 3M dan vaksin.

"Vaksinasi untuk memberikan kekebalan. Tapi ingat setelah vaksin kita tetap menggunakan masker dan tak boleh lengah," ujar Hadi.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021