Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menyiapkan Kementerian Keuangan menjadi tempat belajar untuk mendukung program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang sudah digagas Kemendikbudristek.

"Saya juga mempersilahkan mahasiswa dan dosen untuk belajar dan magang di Kementerian Keuangan," katanya saat memberikan arahan dalam kegiatan penandatanganan naskah kerja sama (MoU) antara Kemenkeu dengan tiga perguruan tinggi negeri, yakni Universitas Jember, Universitas Padjdjaran dan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta secara daring yang dipantau di Jember, Jawa Timur, Jumat.

Ia menginginkan agar Kemenkeu menjadi tempat belajar dalam rangka menyukseskan program MBKM dan semakin banyak warga Indonesia, khususnya mahasiswa dan dosen, yang tahu dan paham bagaimana keuangan negara diatur dan dijalankan untuk kemakmuran bangsa.

"Saya ingin agar tercipta sebuah pemahaman dasar atau basic understanding, khususnya di kalangan generasi millenial, mengenai bagaimana kami sebagai bendahara negara mengolah pendapatan negara, mengalokasikannya, apa saja kebijakan yang dihasilkan serta menjaga prosesnya tetap transparan sekaligus akuntabel," katanya.

Generasi millenial, lanjut dia, termasuk mahasiswa, saat ini menjadi target karena mereka itu generasi yang semenjak dini sudah mengenal kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang memiliki perbedaan dengan generasi sebelumnya.

"Generasi millenial dengan keunggulannya diharapkan mampu berperan serta dalam pembangunan sesuai kapasitasnya, tentu dengan cara-cara dan pendekatan yang menyesuaikan dengan karakteristik mereka," ujarnya.

Hal itu, termasuk adanya program MBKM memberikan kesempatan bagi generasi millenial untuk belajar tidak hanya di kampus, namun juga di luar kampus dan magang juga penting karena mengingat masa magang menjadi masa tranformasi bagi mahasiswa dari masa belajar ke masa persiapan untuk bekerja.

"Masa magang menuntut rasa tanggung jawab sebab dalam magang peserta dilatih dan disertakan dalam proses mengambil keputusan yang efeknya bisa berdampak bagi banyak orang," katanya.

Ia menjelaskan magang juga mendidik seseorang menjadi lebih dewasa, sedangkan bagi Kemenkeu melaksanakan program magang juga berarti menerima masukan dan inovasi baru yang artinya magang menjadi kegiatan yang menguntungkan semua pihak.

Sementara itu dalam laporannya, Sekertaris Jenderal Kemenkeu Heru Pambudi menyampaikan jika Kemenkeu selama ini memang menjadi salah satu lokasi magang favorit bagi mahasiswa.

Magang di Kemenkeu dibagi menjadi tiga, yakni magang mandiri, magang mikro kredensial dan magang kerja sama, seperti yang dilakukan saat ini antara Kemenkeu dengan Universitas Jember, Universitas Padjadjaran dan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.

"Dari data yang ada, hingga bulan Agustus 2021 tercatat ada 1.623 peserta magang di seluruh unit kerja yang ada di lingkungan Kemenkeu. Kami mencatat ada 5 mahasiswa asing yang magang di sana," katanya.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Jember Iwan Taruna mengatakan kesiapan pihaknya dalam mengimplementasikan kerja sama dengan Kemenkeu.

"Kami mempersiapkan para dosen yang menjadi pembina magang atau bahkan ingin magang karena jangan sampai nanti mahasiswa yang usai magang justru lebih banyak tahu daripada dosennya," katanya.

Ia juga berharap para pemangku kepentingan di Kementerian Keuangan bisa menyempatkan diri menjadi dosen di kampus Universitas Jember.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021