Jakarta (ANTARA) - Pandemi Covid-19 melahirkan adanya perubahan perilaku konsumen dan peta kompetisi bisnis yang perlu diantisipasi oleh para pelaku usaha karena adanya pembatasan kegiatan. Konsumen lebih banyak melakukan aktivitas di rumah dengan memanfaatkan teknologi digital.

Sedangkan perubahan lanskap industri dan peta kompetisi baru ditandai dengan empat karakteristik bisnis yaitu Hygiene, Low-Touch, Less Crowd, dan Low-Mobility. Dari kondisi tersebut, dapat terlihat bahwa sektor UMKM yang mayoritas pelakunya adalah warga kelas menengah ke bawah terdampak besar akibat pandemi Covid-19.

Berkaca pada kondisi itu, WIKA melalui CSR-nya terpanggil untuk bahu-membahu bersama para pegiat UMKM untuk mencari solusi sehingga dapat beradaptasi dengan empat karakteristik tersebut. Pelaku usaha, termasuk UMKM perlu berinovasi dalam memproduksi barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan pasar.

“Salah satunya melalui WIKA Smart Block (WSB) yang kami create sebagai platform media promosi dan monitoring UMKM Mitra Binaan.” ujar Mahendra Vijaya, Sekretaris Perusahaan. Konsep WSB lanjut dia, meliputi aktivitas marketing omni channel bagi UMKM (pembuatan stand dengan sistem knockdown dan moveable dan digelar secara terintegrasi dengan dukungan social media exposure dan aktivasi digital platform).

Sejak dirilis pada April 2021, Program WIKA Smart Block (WSB) telah sukses mengkatalis omzet transaksi penjualan 37 UMKM Mitra Binaan dalam 4 bulan kiprahnya. Hal itu menunjukkan adanya sebuah pencapaian dari sinkronisasi produk yang berkualitas dengan optimalisasi wadah pemasaran digital bagi para mitra binaan WIKA yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

"Hampir 50% dari total omzet yang awalnya sebesar Rp1,45 miliar menjadi Rp2,17 miliar per Agustus 2021 ini. Pada momentum bazaar menyambut hari Kemerdekaan ke-76 lalu, omzet penjualan UMKM Mitra Binaan WIKA menyentuh angka Rp135 juta,” terang Mahendra.

Adanya kegiatan pendampingan seperti sharing online UMKM yang dijembatani unit TJSL Perseroan - Ikatan Ibu-Ibu WIKA (IIWIKA) juga bisa memediasi dan menstimulasi lahirnya gagasan dan ide usaha para mitra binaan sebagai pemecah persoalan sosial ekonomi masyarakat akibat dampak pandemi.

“Pandemi memang membuat aktivitas tidak semobile biasanya. Namun, melalui platform digital, WSB dan sharing online, komunikasi, transfer ilmu, dan pengalaman tentang produksi, brand awareness, dan inovasi UMKM Mitra Binaan dapat terjaga,” ujar Dian Agung, Ketua IIWIKA.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021