Denpasar (ANTARA) - Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menggandeng sejumlah mitra strategis yang bereputasi untuk mengimplementasikan kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, diawali penandatanganan surat perjanjian kerja sama (SPK) secara "drive thru" atau layanan tanpa turun (lantatur).

"Penandatanganan secara 'drive thru' ini menjadi pilihan guna menghindari kerumunan, mengingat yang diundang terbilang banyak, yakni mitra dunia usaha-dunia industri, berikut studio maestro, dan komunitas kreatif," kata Rektor ISI Denpasar I Wayan "Kun" Adnyana di Denpasar, Jumat.

Selain itu, ujar dia, mempertimbangkan fleksibilitas penyesuaian waktu bagi mitra untuk datang ke kampus yang berlokasi di bilangan Jalan Nusa Indah Kota Denpasar itu.

Selama enam bulan terakhir, ISI Denpasar gencar melakukan terobosan inovatif pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sedangkan pada Jumat ini dilakukan penandatanganan 69 SPK dengan 25 mitra strategis bereputasi dan meliputi 12 program studi yang selaras dengan kapasitas dan kompetensi mitra.

Oleh karena penandatanganan SPK secara lantatur, maka tidak dilakukan melalui rapat pertemuan. Para pimpinan mitra yang diajak bekerja sama cukup turun sebentar dari kendaraan, terus menandatangani SPK di lobi rektorat.

Penandatanganan SPK dilaksanakan mulai pukul 10.00-16.00 Wita, di antaranya kerja sama dengan mitra Bali Naradha Televisi, Bali Purnati, Janahita Mandala Ubud, Vector Pictures, Tuksedo Studio, Gases Bali, Sahaja Sehati, Bidadari Galeri, Seraya Bali Style, Agung Bali Collection, Museum Wiswakarma, dan Bunga Bali.

Selain itu, Sanggar Paripurna, Sanggar Semara Ratih, Sanggar Kini Berseri, Sanggar Baturulangun, Batubelah, Sanggar Wasundari, Sanggar Seni Tawaketa, Sanggar Citrakara, Studio Snerayuza Made Budhiana, dan maestro Ketut Budiana.

Penandatanganan kerja sama juga dilaksanakan dengan instansi pemerintah, yaitu Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Provinsi Bali serta Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali, dan media massa.

"Kerja sama kemitraan ini bertujuan untuk merealisasikan Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) ISI Denpasar melalui pilihan-pilihan program, yakni Kampus Mengajar, Riset, Proyek Independen, Magang, dan Proyek Kemanusiaan," katanya.

Baca juga: ISI Denpasar hadirkan 60 dosen tamu selama PPKM Darurat

Keseluruhan program ini dilaksanakan guna memastikan mahasiswa ISI Denpasar dapat mengalami, menghayati, dan melakukan kerja nyata bersama mitra sesuai dengan talenta masing-masing.

Mantan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali itu, menambahkan kurikulum MBKM mempertemukan perguruan tinggi dengan mitra dalam cita-cita bersama untuk pemajuan seni budaya bangsa yang berkarakter sekaligus mewujudkan moto ISI Denpasar "Global-Bali Arts and Creativity Centre Hub (G-BACCH)", yakni sebagai pusat kreativitas seni dan desain kelas dunia.

Penandatanganan secara lantatur disambut antusias seluruh mitra ISI, seperti halnya pendiri dan Direktur Museum Wiswakarma Ketut Pradnya yang mengungkapkan kerja sama ini strategis bagi upaya bersama memajukan seni dan budaya bangsa.

"Terlebih bagi upaya gotong royong atau kerja kolaborasi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia bidang seni dan desain, yang selama ini memang menjadi orientasi perhatian kami," ujar Kun Adnyana.

Sebelum pelaksanaan penandatanganan, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Perencanaan ISI Denpasar I Komang Sudirga menyampaikan penandatanganan bisa dilakukan secara serentak dengan puluhan mitra karena selama ini telah terjalin hubungan yang baik dan sinergis.

"Kami gembira dan mengapresiasi jalinan kerja sama ini yang mendapat sambutan antusias dari mitra bereputasi," ucapnya.

Serangkaian ISI sebagai G-BACCH, juga sedang berlangsung Festival Internasional Bali Padma Bhuwana dan Festival Bali Sangga Dwipantara.

Festival tersebut wahana diseminasi yang didedikasikan sebagai ruang dialog, interaksi, dan kolaborasi civitas akademika ISI Denpasar dengan maestro, seniman, budayawan, akademisi, pekerja kreatif, dan mahasiswa bertalenta, baik nasional maupun internasional.

Acara penandatanganan SPK mencerminkan kesinambungan jejaring ekosistem kreatif seni budaya dengan pemangku kepentingan.

Baca juga: ISI Denpasar luncurkan Sentra Kekayaan Intelektual
Baca juga: Wagub Bali dukung transformasi kelembagaan ISI Denpasar
Baca juga: ISI Denpasar libatkan 61 tokoh susun Kurikulum Merdeka Belajar

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021