Palu (ANTARA) - Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Adiman mengatakan kasus aktif COVID-19 di wilayahnya turun menjadi 3,54 persen.

"Kasus aktif COVID-19 atau warga terpapar COVID-19 yang masih menjalani isolasi di Sulteng hari ini turun menjadi 1.612 kasus atau 3,54 persen dari total warga yang terkonfirmasi  sebanyak 45.518 orang," katanya di Kota Palu, Sulteng, Minggu petang.

Pada Minggu ini, Adiman mengatakan 119 pasien COVID-19 dinyatakan telah sembuh, 61 orang terkonfirmasi terpapar, dan dua orang dinyatakan meninggal dunia.

Ia menerangkan 1.612 orang yang terpapar COVID-19 itu berada di sejumlah daerah yakni 129 orang di Kota Palu, 96 orang di Kabupaten Banggai, 89 orang di Banggai Kepulauan, 14 orang di Banggai Laut, 250 orang di Buol, 201 orang di Donggala, dan 75 orang di Morowali.

Kemudian, 123 orang di Morowali Utara, 226 orang di Parigi Moutong, 145 orang di Poso, 56 orang di Sigi, 145 orang di Tojo Una-Una, dan 63 orang di Tolitoli.

"Sementara itu, 42.379 pasien COVID-19 dinyatakan telah sembuh atau naik menjadi 93,10 persen dari total warga yang terpapar COVID-19 di Sulteng. Selain itu, 1.527 orang dinyatakan meninggal dunia atau 3,35 persen,"ujarnya.

Adiman meminta masyarakat mendukung tim pengawas dinas kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.

Selain itu, warga diimbau menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19 secara ketat.

"Pencegahan yakni dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas di luar rumah. Langkah tersebut sangat penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Sulteng," terangnya.

Baca juga: Provinsi Sulteng berhasil keluar dari zona merah penyebaran COVID-19
Baca juga: Bertambah 597, total 39.761 warga sembuh dari COVID-19 di Sulteng


Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021