Jakarta (ANTARA) - Gerakan Nasional (Gernas) Percepatan Vaksinasi dimotori Forum PROJO terus dikebut setelah sukses vaksinasi di tiga provinsi di Jawa bersama Salim Group, Projo menggandeng pengusaha perkebunan sawit dan komoditas lain melakukan kegiatan serupa secara gratis.

Target kegiatan, vaksinasi untuk tujuh juta warga sekitar perkebunan dan desa-desa produktif di 17 provinsi.

“Projo akan terus berupaya menggalang gotong royong berbagai pihak untuk bahu-membahu melakukan percepatan vaksinasi gratis untuk rakyat. Bersama Kemenkes, TNI-Polri kali ini PROJO akan bekerja sama dengan pelaku usaha perkebunan sawit,” kata Sekjen PROJO, Handoko, dalam konferensi pers di Hotel Sahid di Jakarta, Rabu (22/9).

Menurut dia, percepatan vaksinasi gratis untuk warga akan menjadi kunci bagi bangsa Indonesia melawan pandemi COVID-19 dan kembali bangkit menyongsong masa depan.

Baca juga: Vaksinasi COVID-19 dan peremajaan sawit dilakukan bersamaan di Kalsel

Kasatgas Gerakan Nasional Vaksinasi COVID-19, Panel Barus, menambahkan kegiatan ini akan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo pada Jumat (24/9).

“Presiden Joko Widodo dijadwalkan membuka secara resmi kegiatan ini pada hari Jumat (24/9). Dan dibarengi dengan dimulainya kegiatan vaksinasi di 17 provinsi. Sekali lagi vaksinasi gratis untuk rakyat,” ujar dia.

Ia juga mengatakan bahwa vaksinasi hak bagi setiap warga negara, karena keselamatan warga menjadi yang utama.

Sektor perkebunan dan desa-desa produktif, kata dia, basis produksi yang strategis bagi negara ini.  Oleh karena itu, vaksinasi menjadi kebutuhan penting supaya warga produktif.

"Kami akan terus membantu capaian target 70 persen vaksinasi dari jumlah populasi agar 'herd immunity' (kekebalan komunal) bisa segera tercipta. Kami ingin anak-anak kembali ke sekolah, mahasiswa kembali kuliah, aktivitas ekonomi kembali bergairah,” kata Panel Barus.

Baca juga: Projo gelar vaksinasi gratis 20 kabupaten/kota di Jateng
Baca juga: Jokowi: Membangun Indonesia butuh keberanian dan kepercayaan diri

Pewarta: Budi Suyanto
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021