London (ANTARA) - Krisis di pengembang yang terlilit utang China Evergrande Group tidak akan mengekang selera Standard Chartered untuk berinvestasi di negara itu, Chief Financial Officer Andy Halford mengatakan pada konferensi perbankan, Kamis (23/9/2021).

Pemberi pinjaman yang berfokus pada Asia, Timur Tengah dan Afrika itu tidak memiliki eksposur langsung ke Evergrande dan eksposur tidak langsung "dapat diabaikan", katanya pada konferensi yang diselenggarakan oleh Bank of America.

"Bahkan jika satu sektor ekonomi China sedikit kurang baik saat ini, secara umum pertumbuhan ekonomi China masih sangat kuat jika dibandingkan dengan sebagian besar belahan dunia lainnya, dan seperti yang kami perkirakan tidak menghilangkan semangat kami untuk negeri ini," katanya.

Komentar eksekutif itu dapat meyakinkan investor yang khawatir tentang potensi kejatuhan pada bank-bank Inggris, yang telah banyak berinvestasi di China dalam beberapa tahun terakhir di tengah melambatnya pertumbuhan di pasar Barat.

StanChart memiliki sekitar 6 miliar dolar AS eksposur ke real estat di Hong Kong, dan 1,25 miliar dolar AS di China dari portofolio real estat global sekitar 19 miliar dolar AS, katanya.

"Kita perlu berhati-hati agar kita tidak bereaksi berlebihan, dalam hal ini kami tidak memiliki eksposur yang signifikan, eksposur sektoral secara keseluruhan sangat moderat dan kami jauh, jauh lebih tidak peduli daripada reaksi pasar awal," katanya.

Komentar Halford muncul setelah Chief Executive HSBC, pemberi pinjaman saingannya, mengatakan dia memperkirakan krisis akan berdampak pada pasar modal tetapi tidak pada neraca banknya sendiri.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021